Menurut Odaily, OpenAI sedang mengerjakan model kecerdasan buatan baru dengan nama kode 'Strawberry'. Proyek ini, yang sebelumnya dirahasiakan, bertujuan untuk menunjukkan kemampuan penalaran tingkat lanjut. Bahkan di dalam OpenAI, cara kerja 'Strawberry' dijaga kerahasiaannya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut dan dokumen internal yang ditinjau oleh media. Dokumen internal menjelaskan proyek yang memanfaatkan model Strawberry untuk memungkinkan AI perusahaan tidak hanya menghasilkan jawaban atas pertanyaan tetapi juga menavigasi internet secara mandiri dan andal untuk melakukan apa yang disebut OpenAI sebagai 'penelitian mendalam'.

Ketika ditanya tentang teknologi Strawberry, juru bicara OpenAI menyatakan, 'Kami bertujuan agar model AI kami dapat melihat dan memahami dunia seperti halnya manusia. Penelitian berkelanjutan terhadap kemampuan AI baru adalah praktik umum di industri ini, dan diyakini secara luas bahwa kemampuan penalaran sistem ini akan meningkat seiring berjalannya waktu.' Meskipun juru bicara tersebut tidak secara langsung menjawab pertanyaan tentang Strawberry, laporan media menunjukkan bahwa proyek tersebut sebelumnya dikenal sebagai Q*. Proyek Q* dilaporkan menjadi katalis pemecatan mendadak CEO OpenAI tahun lalu. Sumber media menyatakan bahwa Q* mungkin memiliki kemampuan matematika mendasar yang tidak dimiliki GPT-4, sehingga berpotensi menunjukkan kemampuan penalaran yang sebanding dengan kecerdasan manusia. Perkembangan ini diperkirakan mewakili langkah signifikan menuju tujuan OpenAI dalam mencapai Artificial General Intelligence (AGI).