Stellar, perusahaan blockchain yang berfokus pada pembayaran, mengalami tantangan ekosistem yang memengaruhi kinerja tokennya. 

Stellar (XLM) telah turun lebih dari 44% dari titik tertingginya tahun ini, kinerjanya di bawah mata uang kripto populer lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum.

Tantangan ekosistem

Didirikan satu dekade lalu, Stellar telah berjuang untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar di industri pembayaran. 

Data menunjukkan bahwa volume stablecoin, sebagian besar USD Coin, di blockchainnya telah meningkat dari $6.95 juta pada bulan Desember tahun lalu menjadi lebih dari $210 juta saat ini. Meskipun pertumbuhan ini mengesankan, pertumbuhan ini tertinggal di belakang blockchain lain seperti Tron dan Ethereum yang memiliki aset stablecoin lebih dari $56 miliar dan $75 miliar. 

Data lebih lanjut mengungkapkan bahwa blockchain Stellar yang baru diluncurkan, Soroban, kesulitan menarik pengembang. Menurut DeFi Llama, hanya memiliki empat dApps DeFi seperti LumenSwap, Blend, VNX, dan SoroSwap. LumenSwap memiliki aset lebih dari $8,46 juta sementara Blend memiliki $1,03 juta.

Tantangan utama Soroban adalah industri blockchain yang sangat jenuh, dengan pesaing seperti Base, Arbitrum, dan Blast yang berupaya mendapatkan pangsa pasar. Blast, yang diluncurkan baru-baru ini, telah menarik aset $1,25 miliar, sementara Base memiliki lebih dari $1,4 miliar.

Harga Stellar telah membentuk divergensi bullish

Grafik harga Stellar Lumens

Terlepas dari tantangan ini, harga Stellar telah membentuk beberapa pola bullish yang dapat mendorongnya lebih tinggi dalam waktu dekat.

Pada grafik harian, token XLM telah membentuk pola irisan menurun, sebuah tanda pembalikan yang populer. Saat ini harga telah menguat di atas sisi atas pola ini.

Selain itu, indikator Moving Average Divergence Convergence (MACD) telah membentuk pola divergensi bullish. Relative Strength Index (RSI) juga telah menembus di atas sisi atas pola segitiga. Ini adalah tanda-tanda bahwa Stellar Lumens akan segera keluar.

Namun, terdapat risiko terhadap tesis bullish ini. Risiko terbesarnya adalah Bitcoin telah membentuk pola grafik double-top dan kenaikan kecil, yang mengindikasikan penembusan bearish. Bitcoin juga gagal naik di atas level resistensi utama di $60,000 setelah rilis data inflasi AS pada hari Kamis.

Itu menyiratkan bahwa Bitcoin bisa turun di bawah $50.000, sebuah langkah yang akan mendorong altcoin seperti Stellar ke bawah.