Aksi jual tiba-tiba Li Ka-shing sekali lagi memicu diskusi panas di pasar.

Baru-baru ini, berita pasar menyebutkan bahwa Cheung Kong Group, anak perusahaan dari keluarga Li Ka-shing, berencana menjual real estat di Inggris dan Kanada dengan diskon 50%.

Ini termasuk 150 rumah mewah di London barat, pembangunan skala besar di London timur dan sebuah menara komersial di pusat kota Toronto, Kanada.

Total penilaian aset ini melebihi HK$10,5 miliar (sekitar 9,3 miliar yuan).

Menanggapi hal tersebut, Cheung Kong Group menjawab bahwa perusahaan sering menerima proposal penawaran yang berbeda, namun tidak semua proposal diterima atau akan diterima.

Faktanya, ini adalah ketiga kalinya pada tahun ini Li Ka-shing melaporkan penjualan aset di luar negeri.

Pada bulan Juli tahun ini, Cheung Kong Group menjual gedung perkantoran Kanada ke Brookfield, sebuah perusahaan real estate Amerika, seharga 1,25 miliar dolar Kanada (sekitar RMB 6,5 miliar). Shanghai Century Plaza. Harga transaksinya sekitar 20 miliar yuan.

Meskipun berita tentang "penjualan diskon 50%" Li Ka-shing belum dapat dikonfirmasi, seringnya dia menjual aset di luar negeri telah menimbulkan spekulasi di dunia luar: Mengapa Li Chaoren melakukan ini?

Dilihat dari pengalaman investasi masa lalu, setiap tindakan yang dilakukan Li Ka-shing tampaknya dapat dilacak.

Pada akhir tahun 1950-an, populasi Hong Kong meningkat secara dramatis, industri dan perdagangan berkembang pesat, dan permintaan akan sumber daya lahan menjadi semakin kuat.

Li Ka-shing dengan tegas mengabdikan dirinya pada industri real estat dan menghasilkan banyak uang melalui serangkaian operasi pembelian rendah dan penjualan tinggi.

Pada awal hingga pertengahan 1990-an, ketika pasar properti Hong Kong sedang lesu, ia memanfaatkan rendahnya harga tanah untuk memperoleh tanah dan melakukan ekspansi secara agresif.

Dari tahun 2015 hingga 2016, ia berhasil menilai tren pasar properti daratan dan berhasil lolos dari atas dan membeli yang terbawah.

Sekarang, dengan pasar real estat secara keseluruhan dalam periode penyesuaian, Li Ka-shing mulai menjual asetnya lagi.

Menurut statistik yang tidak lengkap, sejak Agustus 2013, Li Ka-shing telah menjual aset lebih dari HK$250 miliar.

Perlu dicatat bahwa aset yang dijual Li Ka-shing kali ini berlokasi di Inggris dan Kanada.

Menurut informasi publik, aset Li Ka-shing di luar negeri sebagian besar didistribusikan di Inggris, Kanada, Australia, dan tempat lain.

Di antara negara-negara tersebut, Inggris memiliki proporsi aset tertinggi, mencapai 40%; diikuti oleh Kanada, mencapai 15%.

Artinya, aset yang dijual oleh Li Ka-shing merupakan sebagian besar asetnya di luar negeri.

Mengapa Li Ka-shing memilih menjual aset ke luar negeri saat ini? Beberapa analis menilai hal ini terkait dengan situasi perekonomian global saat ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemulihan ekonomi global berjalan lamban, dan bank sentral di seluruh dunia telah menerapkan kebijakan moneter yang longgar untuk menstimulasi perekonomian.

Namun efek samping dari kebijakan ini juga sangat nyata, yaitu mendongkrak harga aset global.

Oleh karena itu, menjual aset tidak diragukan lagi merupakan langkah cerdas dalam kondisi saat ini.

Selain itu, seiring dengan meningkatnya ekspektasi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dan menguatnya indeks dolar AS, arus keluar modal global dari negara-negara berkembang dapat meningkat di masa depan.

Dalam hal ini, sebaiknya rencanakan pasar luar negeri terlebih dahulu dan diversifikasi risiko.

#美国6月CPI大幅降温 #美联储何时降息? #美国大选如何影响加密产业? #德国政府转移比特币 #币安7周年