Pasar saham India baru-baru ini kembali mencetak rekor tertinggi, dengan dua indeks saham utama Nifty 50 dan Sensex keduanya mencapai rekor tertinggi. Putaran kenaikan ini tidak hanya disebabkan oleh fundamental dan faktor positif terpilihnya kembali Modi, namun juga didorong oleh pasar IPO yang sedang panas. Menurut statistik, rata-rata peningkatan pencatatan saham baru di India tahun ini telah mencapai 57%, jauh melebihi rata-rata di kawasan Asia-Pasifik, sehingga menarik banyak investor ritel untuk berpartisipasi aktif.
Antusiasme investor ritel sangat tinggi. Tidak hanya mereka mendobrak konsep tradisional “beli tinggi dan jual rendah”, mereka juga mulai berani membeli di bawah dan menggelontorkan dana yang semula direncanakan untuk diinvestasikan di pasar properti ke dalam pasar properti. pasar saham. Menurut data dari Prime Database Group, investor ritel telah memesan saham senilai sekitar US$10,6 miliar dalam 36 IPO di bursa India tahun ini, dengan waktu kelebihan permintaan sebanyak 12 kali lipat. Mengambil contoh perusahaan pengisian kendaraan listrik Exicom Tele-Systems, jumlah langganan investor ritel mencapai 120 kali lipat jumlah saham yang diterbitkan, dan harga saham melonjak hampir 230% setelah IPO.
Para ahli menunjukkan bahwa banyak investor ritel cenderung melakukan perdagangan jangka pendek pada saham baru dan mengejar keuntungan cepat daripada kepemilikan jangka panjang. Saat ini, seluruh kuota individu untuk pemesanan saham baru di pasar India telah terisi. Dalam beberapa bulan ke depan, setidaknya 15 perusahaan akan mempersiapkan IPO di India, dan diperkirakan jumlah total dana yang terkumpul bisa mencapai US$11. miliar.
Tren investasi ini terutama terlihat di kalangan generasi muda. Vineet Arora, manajer NAV Capital Emerging Star Fund di Singapura, mengatakan bahwa banyak investor muda yang dihubunginya mengatakan bahwa mereka tidak ingin membeli real estat, melainkan menginvestasikan uang mereka di pasar saham.
Sebuah laporan dari perusahaan pialang Motilal Oswal juga mengkonfirmasi hal ini, menunjukkan bahwa kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar saham India selama tiga tahun terakhir terutama disebabkan oleh lonjakan kumpulan modal saham investor ritel. Saat ini, skala manajemen aset reksa dana India telah mencapai titik tertinggi baru, dengan rekening ritel memiliki lebih dari separuh aset, dan dana telah mengalir ke dana saham selama 40 bulan berturut-turut.
Pengamat pasar percaya bahwa dengan berakhirnya pemilu India dan terpilihnya kembali Modi, pasar saham India diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh infrastruktur dan manufaktur. Namun investor juga perlu mewaspadai risiko pasar dan tetap berhati-hati. #美联储何时降息? #美国大选如何影响加密产业?