Tindakan pemerintah Jerman baru-baru ini mengenai Bitcoin telah memicu spekulasi signifikan di pasar kripto. Setelah aksi jual besar-besaran, pemerintah dengan cepat mengumpulkan kembali Bitcoin, membuat investor bingung tentang strategi yang mendasari dan potensi implikasi pasar.

Transfer Bitcoin Memicu Spekulasi

Jerman baru-baru ini menjadi berita utama dengan melikuidasi sejumlah besar Bitcoin, yang menyebabkan penurunan harga mata uang kripto secara signifikan. Menurut Arkham Intelligence, pemerintah menjual sekitar 16,039 BTC, senilai sekitar $1 miliar, dan kemudian membeli kembali 3,673 BTC.

Rangkaian transaksi ini telah memicu spekulasi yang kuat mengenai strategi pemerintah dan dampaknya terhadap sentimen pasar. Spot On Chain melaporkan bahwa pemerintah Jerman awalnya menyita aset Bitcoin ini dari operator Movie2k.to, sebuah situs pembajakan film terkenal. Sejak 18 Juni 2024, Jerman aktif menjual aset tersebut. Transaksi terbaru melibatkan pemindahan 9,983 BTC ke bursa terpusat (CEX) dan 19,521.7 BTC ke dompet yang terkait dengan pedagang OTC seperti B2C2 dan Cumberland.

Setelah penjualan ini, pemerintah membeli kembali 7,106 BTC dari CEX dengan harga lebih rendah, menghasilkan kepemilikan saat ini sebesar 27,461 BTC senilai $1.55 miliar.

Reaksi dan Spekulasi Pasar

Perpindahan langsung ke CEX oleh pemerintah Jerman, dibandingkan memilih transaksi OTC, menyebabkan kepanikan pasar dan volatilitas harga yang signifikan. Biasanya, entitas besar lebih memilih kesepakatan OTC untuk menghindari gangguan pasar, namun pendekatan Jerman menimbulkan kekhawatiran yang meluas.

Beberapa pihak berspekulasi bahwa hal ini merupakan upaya yang disengaja untuk menimbulkan kepanikan pasar atau akibat dari disorganisasi internal di dalam departemen pemerintah yang menangani aksi jual tersebut. Meskipun volume perdagangan harian Bitcoin sekitar $36 miliar, transaksi pemerintah memiliki dampak psikologis yang nyata.

Laporan yang sering muncul mengenai pergerakan BTC skala besar ini memperkuat ketakutan pasar, memperburuk penurunan harga. Pengamat pasar kini memandang akumulasi yang dilakukan pemerintah Jerman sebagai manuver “beli saat turun” yang strategis.

Di kancah politik, tidak semua orang mendukung tindakan pemerintah. Joana Cotar, anggota Bundestag, mengkritik aksi jual tersebut dan menyebutnya kontraproduktif. Dia berpendapat bahwa Bitcoin mewakili peluang unik untuk diversifikasi aset dan mendesak para pejabat untuk mempertimbangkan kembali pendekatan mereka.

Sentimen Pasar dan Pergerakan Masa Depan

Akumulasi terbaru yang dilakukan oleh pemerintah Jerman, bersama dengan aliran masuk yang kuat ke ETF Bitcoin Spot AS, telah mendukung sentimen pasar. Pada saat penulisan, harga Bitcoin naik lebih dari 3%, diperdagangkan pada $57,645.05, dengan volume perdagangannya melonjak hampir 40% menjadi $36 miliar.

Bitcoin menyentuh titik terendah $55,240.58 dalam 24 jam terakhir, menunjukkan volatilitas pasar yang sedang berlangsung. Selain itu, data CoinGlass menunjukkan bahwa Open Interest Bitcoin Berjangka melonjak hampir 3% dalam 24 jam terakhir, mengisyaratkan meningkatnya minat pasar terhadap mata uang kripto andalan tersebut.

Kesimpulan

Tindakan pemerintah Jerman baru-baru ini di pasar Bitcoin telah menimbulkan spekulasi dan pergerakan pasar yang signifikan. Apakah transaksi ini merupakan bagian dari strategi yang disengaja atau kesalahan manajemen internal masih harus dilihat. Namun, akumulasi dan reaksi pasar selanjutnya menunjukkan adanya interaksi kompleks antara faktor-faktor yang mempengaruhi lanskap mata uang kripto. Investor akan terus mencermati perkembangan situasi, menilai potensi pergerakan harga Bitcoin dan sentimen pasar di masa depan.

$BTC #BTC #Bitcoin

Melihat:

,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini dimaksudkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apa pun. Isi halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto bisa berisiko dan dapat menyebabkan kerugian finansial.”