Chris Larsen lahir di San Francisco, Kalifornia.

Setelah sekolah menengah, ia belajar bisnis internasional dan akuntansi di universitas.

Ia lulus pada tahun 1984 dan bergabung dengan program MBA di Stanford Business School lima tahun kemudian.

Selama di San Francisco State University, Larsen sering menyaksikan berbagai protes.

Pengalaman-pengalaman ini meninggalkan kesan yang kuat pada dirinya dan kemungkinan besar memengaruhi upayanya di masa depan dalam advokasi hak-hak konsumen dan filantropi.

Pada tahun 1996, Chris Larsen dan James H. Grant mendirikan E-Loan. Di bawah kepemimpinan Larsen, perusahaan ini menjadi perusahaan pertama yang menawarkan konsumen akses gratis ke nilai kredit FICO mereka.

Pada tahun 2005, E-Loan dijual ke Banco Popular seharga $300 juta.

Setelah sukses dengan E-Loan, Larsen ikut mendirikan Prosper Marketplace pada tahun 2005.

Prosper tumbuh dengan cepat tetapi menghadapi tantangan peraturan, yang menyebabkan perubahan dalam model bisnis dan pendaftarannya di SEC. Larsen mengundurkan diri sebagai CEO pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, Larsen ikut mendirikan OpenCoin, yang kemudian dikenal sebagai Ripple Labs. Perusahaan mengembangkan protokol Ripple dan mata uang digital $XRP.

Larsen menjabat sebagai CEO hingga tahun 2014, kemudian dialihkan menjadi ketua eksekutif.

Namun, permasalahan penting juga muncul.

Ripple Labs menghadapi masalah hukum yang serius pada bulan Desember 2020 ketika SEC mengajukan gugatan terhadap perusahaan tersebut, menuduhnya melakukan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar melalui penjualan XRP.

Ripple meraih kemenangan penting dalam pertarungan hukumnya melawan SEC. Pada Juli 2023, hakim memutuskan bahwa XRP bukanlah suatu sekuritas.

Ini merupakan kemenangan signifikan bagi Ripple dan seluruh industri mata uang kripto.

Pada tahun 2018, pasar mata uang kripto mengalami penurunan harga yang tajam.

Nilai XRP turun lebih dari 90% dari puncaknya, secara signifikan mengurangi kekayaan Larsen, karena sebagian besar modalnya terikat pada XRP.

Pada puncaknya, kekayaan Chris Larsen melonjak hingga sekitar $59 miliar, menempatkannya di antara 5 orang terkaya di dunia.

Namun, karena sebagian besar kekayaannya terkait dengan XRP, kekayaannya dengan cepat berkurang. Saat ini, kekayaan bersihnya sekitar $3,2 miliar.

Pada tahun 2023, dompet XRP miliknya diretas, mengakibatkan pencurian 213 juta XRP.

Untungnya, aset tersebut dengan cepat dibekukan sehingga mencegah kerugian yang signifikan.

Chris Larsen tetap aktif terlibat dalam filantropi.

Pada tahun 2019, ia mendonasikan $25 juta dalam bentuk XRP ke San Francisco State University, menandai donasi mata uang kripto terbesar pada saat itu.

Chris Larsen adalah tokoh penting dalam teknologi keuangan dan mata uang kripto, yang menunjukkan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan mendorong inovasi.

Kontribusinya terhadap blockchain dan privasi finansial menjadikannya tokoh terkemuka di sektor teknologi dan keuangan saat ini.