Presiden Joe Biden tetap berkomitmen pada upayanya untuk terpilih kembali, melawan tekanan yang meningkat dari Partai Demokrat. 

Meskipun ada kekhawatiran dari anggota penting partai dan donor yang meragukan kemampuannya untuk menang melawan Donald Trump, Biden melanjutkan kampanyenya dengan tekad yang teguh.

Ketegangan internal partai muncul

Partai Demokrat mengalami perselisihan internal karena beberapa tokoh menyatakan kurang percaya diri terhadap pencalonan Biden. Skeptisisme ini semakin meningkat setelah penampilan Biden dalam debat presiden pertama sepuluh hari lalu, yang dianggap mengecewakan oleh banyak orang.

Sumber: Polimarket

Menyusul wawancara dengan ABC News di mana Biden berusaha untuk menegaskan kembali kelayakannya untuk menjabat, beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat, termasuk Pemimpin Kaukus Partai Demokrat di DPR Hakeem Jeffries dan Perwakilan Texas Lloyd Doggett, secara terbuka menyerukan agar Biden mundur dari pencalonan. Perkembangan ini bertepatan dengan rencana pertemuan virtual di antara anggota DPR dari Partai Demokrat yang dipimpin oleh Jeffries untuk membahas situasi tersebut lebih lanjut. Selain itu, Senator Mark Warner dari Virginia mengadakan pertemuan tatap muka dengan rekan-rekannya untuk membahas langkah selanjutnya.

Penegasan kembali Biden di depan umum

Terlepas dari tantangan yang ada di dalam partainya, Presiden Biden menunjukkan sikap menantang pada rapat umum kampanye di Madison, dengan berani menyatakan niatnya untuk bertahan. “Saya mencalonkan diri dan akan menang lagi,” tegasnya, diikuti dengan penegasan kembali di Twitter, menekankan perannya sebagai presiden saat ini dan calon dari Partai Demokrat. 

Pernyataan-pernyataan ini muncul pada saat yang kritis. Data jajak pendapat menunjukkan bahwa Trump memimpin dalam berbagai hal, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak potensial terhadap kandidat Partai Demokrat lainnya dalam pemilu mendatang. Namun demikian, jajak pendapat Bloomberg News/Morning Consult baru-baru ini di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting menunjukkan bahwa Trump hanya unggul dua poin persentase dari Biden, sehingga memberikan sedikit harapan bagi kampanye petahana tersebut.

Implikasinya bagi Wakil Presiden Harris

Di tengah gejolak kampanye yang sedang berlangsung, Wakil Presiden Kamala Harris dipandang sebagai calon penerus jika Biden memutuskan untuk mundur. Posisinya sebagai tokoh penting dalam partai menempatkannya sebagai kandidat kuat untuk menyatukan basis Demokrat dan berpotensi melawan momentum Trump.

Kisah yang sedang berlangsung ini mencerminkan perpecahan yang mendalam dan pertaruhan besar yang terlibat ketika Partai Demokrat mengarahkan strategi mereka untuk pemilu mendatang. Keputusan Biden untuk melanjutkan kampanyenya sangat penting dalam drama politik yang sedang berlangsung.

Pos Biden Berdiri Teguh dalam Pemilihan Presiden 2024 di Tengah Kekhawatiran Demokrat pertama kali muncul di Coinfea.