Odaily Planet Daily News Dewan Perwakilan Rakyat AS berencana mengadakan pemungutan suara penting minggu depan untuk membatalkan veto Presiden Biden terhadap Buletin Akuntansi Staf 121 (SAB 121). SAB 121 telah memicu kontroversi di industri kripto karena kekhawatiran hal itu dapat berdampak pada penyimpanan aset digital oleh bank. Aturan tersebut saat ini ada dalam daftar “undang-undang yang dapat dipertimbangkan” di DPR, menurut jadwal mingguan yang diposting oleh Pemimpin Mayoritas DPR Steve Scalise. Merupakan tugas konstitusional DPR untuk memberikan suara untuk membatalkan atau mempertahankan veto presiden, sehingga pemungutan suara lagi harus dilakukan. Pemungutan suara bisa dilakukan pada hari Selasa atau Rabu. Meskipun Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan resolusi tersebut pada bulan Mei dengan suara 228 berbanding 182, untuk membatalkan veto masih memerlukan dua pertiga mayoritas di kedua kamar. Pakar politik beragam mengenai pemungutan suara tersebut. Mungkin itu bukan tidak mungkin, kata Alexander Grieve, kepala urusan pemerintahan di Paradigm. Ada pula yang berpendapat bahwa akan sulit untuk berhasil membatalkan veto. (Blok) Berita sebelumnya, Presiden AS Joe Biden memveto resolusi yang akan membatalkan standar akuntansi aset kripto kontroversial SEC AS, SAB 121. “Membatalkan pertimbangan staf SEC dengan cara ini dapat melemahkan otoritas SEC yang lebih luas dalam praktik akuntansi,” katanya dalam pernyataan resmi pada tanggal 31 Mei. “Pemerintahan saya “Kami tidak akan mendukung tindakan yang membahayakan kesejahteraan konsumen dan investor. "