Risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan bahwa meskipun inflasi telah menurun, inflasi masih berada di atas tingkat target 2%, yang memicu perhatian besar terhadap kebijakan moneter. Turunnya inflasi seharusnya menjadi kabar baik bagi aset-aset berisiko, karena hal ini dapat mendorong Federal Reserve untuk mulai memotong suku bunganya tahun ini, sehingga menurunkan biaya pinjaman.

Namun, dalam jangka pendek, hal ini mungkin akan terus tertekan oleh tingginya inflasi. Sebagai pemimpin, harga spot Bitcoin tampaknya “kurangnya momentum” setelah kegilaan ETF, dan sentimen pasar rapuh. Perbedaan pandangan para pejabat Fed mengenai suku bunga di masa depan telah menambah ketidakpastian pasar.

Tanda-tanda pelonggaran pasar tenaga kerja memberikan lebih banyak bukti bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, namun hanya jika tren ini tetap stabil. Selain itu, terdapat diskusi mengenai potensi risiko penurunan terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi, termasuk faktor-faktor seperti perkembangan geopolitik dan ketegangan perdagangan.

Pada saat yang sama, harga Bitcoin mengalami pukulan berat, jatuh ke titik terendah dalam dua bulan, dan likuidasi pasar kripto melonjak hingga $240 juta. Jika pasar turun lebih jauh, Bitcoin bisa dengan cepat turun ke 52,000.