Bank Sentral Nigeria Memperingatkan Lembaga Keuangan Agar Tidak Menolak Denominasi Dolar AS yang Lama atau Lebih Rendah

Bank Sentral Nigeria memperingatkan lembaga keuangan lokal agar tidak menolak uang kertas dolar AS yang lebih tua atau pecahannya lebih rendah. Apex Bank mengatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap lembaga keuangan yang menolak menerima uang kertas mata uang lokal yang dimutilasi atau diedarkan secara berlebihan.

Uang Kertas Dolar AS Lama Masih Sah

Bank Sentral Nigeria (CBN) telah memberi tahu lembaga keuangan terdaftar bahwa menolak uang kertas dolar AS yang lebih tua atau pecahannya lebih rendah masih tidak disarankan. Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada tanggal 27 Juni, apex bank menekankan bahwa bank uang simpanan (DMB) dan dealer valuta asing resmi harus terus menerima uang kertas dolar AS yang lebih tua dan berdenominasi lebih rendah sebagai alat pembayaran yang sah untuk simpanan nasabah.

Peringatan ini muncul sekitar dua tahun setelah CBN mengeluarkan surat edaran serupa sebagai tanggapan atas keluhan nasabah mengenai penolakan uang kertas yang lebih tua atau pecahannya lebih rendah. Saat itu, CBN berjanji akan memberikan sanksi kepada entitas yang terlibat dalam praktik ini.

Selain itu, CBN telah memperingatkan dealer valas tentang sanksi yang tidak ditentukan jika mereka menolak menerima uang kertas AS tersebut.

“Selain itu, semua dealer valas resmi disarankan untuk berhenti mengotori/mencap uang kertas AS karena uang kertas tersebut akan selalu gagal dalam uji otentikasi selama pemrosesan/penyortiran,” kata CBN.

Dalam peringatan terpisah, CBN mengumumkan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas terhadap lembaga keuangan yang menolak menerima uang kertas mata uang lokal yang dimutilasi atau diedarkan secara berlebihan. Surat edaran tertanggal 2 Juli 2019 secara eksplisit memperingatkan praktik ini dan tetap berlaku.

CBN mengatakan pihaknya bermaksud untuk menerapkan sanksi tegas terhadap DMB yang menolak uang kertas naira, apa pun alasannya.

Apa pendapat Anda tentang cerita ini? Bagikan pendapat Anda di bagian komentar di bawah. #Write2Earn