TLDR

  • Northern Data, penambang Bitcoin terbesar di Eropa, sedang mempertimbangkan IPO untuk bisnis AI dan pusat datanya pada tahun 2025

  • IPO dapat memberi nilai perusahaan antara $10 miliar dan $16 miliar

  • Northern Data telah berkembang dari penambangan Bitcoin menjadi AI dan komputasi awan

  • Perusahaan mendapatkan pembiayaan utang sebesar $610 juta dari Tether pada tahun 2023

  • Penambang Bitcoin lainnya juga melakukan diversifikasi ke AI karena keuntungan penambangan menurun

Northern Data, sebuah perusahaan Jerman yang dikenal sebagai penambang Bitcoin terbesar di Eropa, ingin melakukan IPO di Amerika Serikat.

Perusahaan berencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) untuk bisnis kecerdasan buatan (AI) dan pusat data. Langkah ini dapat memberikan nilai bagi perusahaan antara $10 miliar dan $16 miliar.

Rencananya IPO akan dilakukan pada paruh pertama tahun 2025 di bursa Nasdaq. Northern Data sedang berbicara dengan penasihat potensial mengenai pencatatan tersebut. Perusahaan mungkin juga menjual sebagian kecil bisnisnya kepada investor sebelum IPO.

Rencana Northern Data melibatkan pencatatan dua unit bisnisnya. Salah satunya disebut Taiga, yang menangani komputasi awan. Yang lainnya adalah Ardent, yang mengelola pusat data. Perusahaan mungkin juga mencantumkan bisnis penambangan Bitcoinnya, Peak Mining, secara terpisah.

Ini bukan pertama kalinya Northern Data berpikir untuk go public di AS. Pada tahun 2021, perusahaan tersebut mempertimbangkan IPO untuk bisnis penambangan mata uang kripto, namun hal itu tidak terjadi.

Northern Data dimulai sebagai perusahaan penambangan Bitcoin pada tahun 2009, menjadikannya salah satu yang tertua di industri ini. Seiring berjalannya waktu, ia berkembang dan berubah. Sekarang, ia melakukan lebih dari sekedar menambang Bitcoin. Perusahaan ini telah beralih ke komputasi awan dan AI, yang merupakan bidang teknologi yang berkembang pesat.

Pergeseran ini adalah bagian dari tren yang lebih besar dalam industri pertambangan Bitcoin. Ketika keuntungan dari pertambangan menurun, banyak perusahaan mencari cara baru untuk menggunakan sumber daya mereka. Northern Data, bersama dengan penambang lain seperti Core Scientific, TeraWulf, dan Hut 8 Corp, kini bekerja di AI dan komputasi awan.

Peralihan Northern Data ke AI terjadi pada saat terdapat banyak minat terhadap teknologi ini. Banyak perusahaan yang banyak berinvestasi pada AI, dan Northern Data ingin menjadi bagian dari pertumbuhan ini. Perusahaan berencana menggunakan 20.000 chip H100 Nvidia, yang merupakan salah satu chip AI tercanggih yang tersedia.

Untuk mendukung rencana pertumbuhannya, Northern Data mendapat pembiayaan utang sebesar $610 juta dari Tether, sebuah perusahaan yang terkenal dengan stablecoinnya, pada November 2023. Uang ini digunakan untuk membeli chip komputer canggih dan memperluas operasi perusahaan.

Unit penambangan Bitcoin Northern Data, Peak Mining, masih menjadi bagian penting dari bisnis ini. Ia memiliki hampir 700 megawatt pusat data yang sedang dibangun atau dikembangkan di AS. Hal ini menjadikannya salah satu penambang kripto terbesar di negara tersebut.

Langkah perusahaan menuju IPO terjadi ketika industri cryptocurrency menghadapi tantangan. Perusahaan kripto lain seperti Circle dan Kraken mengalami kesulitan untuk go public karena masalah peraturan. Namun, fokus Northern Data pada AI dan komputasi awan mungkin dapat membantu Northern Data menghindari beberapa masalah ini.

Penting untuk dicatat bahwa rencana IPO Northern Data belum final. Detailnya bisa berubah, atau perusahaan mungkin memutuskan untuk tidak melanjutkan IPO. Perusahaan belum secara resmi mengomentari rencana tersebut.

Saat Northern Data bersiap untuk kemungkinan IPO, hal ini mewakili pergeseran dalam industri pertambangan Bitcoin. Perusahaan beradaptasi terhadap perubahan pasar dengan berekspansi ke bidang teknologi baru.

Pos Data Utara: Penambang Bitcoin Eropa Mempertimbangkan Daftar AS senilai $16 Miliar muncul pertama kali di Blockonomi.