Pada tahun 2024, fenomena yang mencolok adalah berlanjutnya resesi perekonomian Jepang.

Meski pernah dipuji sebagai “macan ekonomi” Asia, Jepang kini tampak tertinggal dalam persaingan ekonomi dengan Korea Selatan.

Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang alasan pergeseran ini dan mengeksplorasi bagaimana Korea Selatan mengadopsi berbagai strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

Harus kita akui bahwa kesalahan pemerintah Jepang dalam kebijakan fiskal dan ekonomi menjadi salah satu faktor penting penyebab situasi saat ini.

Kebijakan penghematan fiskal pada tahun 1997, khususnya kenaikan pajak konsumsi, berdampak serius terhadap pemulihan ekonomi Jepang.

Seperti yang diungkapkan oleh ekonom Shuu Suzuki: “Tanpa rekonstruksi ekonomi, tidak akan ada rekonstruksi fiskal.

Kalimat ini tampaknya masih memiliki makna peringatan hingga saat ini.

Pengalaman Jepang memberi tahu kita bahwa tanpa pertumbuhan ekonomi yang memadai, reformasi dan rekonstruksi apa pun akan sulit tercapai.

Dampak perdagangan internasional tidak dapat diabaikan.

Kebijakan moneter Jepang yang sangat ekspansif telah menyebabkan peningkatan tajam dalam “likuiditas bebas” di seluruh dunia.

Hal ini tidak hanya gagal merangsang pasar saham domestik Jepang untuk keluar dari keterpurukannya, namun malah mempercepat arus keluar modal, terutama ke obligasi pemerintah dan pasar saham AS.

Arus modal keluar ini tidak hanya menghambat proses pemulihan perekonomian Jepang, namun juga melemahkan neraca pembayaran dunia sehingga menimbulkan ancaman terhadap stabilitas perekonomian dunia.

Sebaliknya, Korea Selatan telah mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk merangsang dinamika pasar internal.

Dengan mendorong inovasi, mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah, serta meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan, Korea Selatan telah berhasil membangun sistem ekonomi yang lebih dinamis dan terdiversifikasi.

Selain itu, pemerintah Korea juga secara aktif mempromosikan kerja sama perdagangan internasional dan meningkatkan daya saing internasional produk-produknya dengan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan cara lainnya.

Perlu disebutkan bahwa kesulitan yang dihadapi Jepang saat ini bukannya tidak dapat diubah.

Dengan belajar dari pengalaman sukses Korea Selatan, Jepang dapat mengambil langkah-langkah untuk merangsang vitalitas pasar domestik, seperti pemotongan pajak lebih lanjut untuk meningkatkan ekspektasi investasi perusahaan dan individu, sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara lain untuk mengurangi tekanan arus keluar modal.

Perbedaan pembangunan ekonomi antara Jepang dan Korea Selatan mencerminkan perbedaan pilihan kebijakan dan implementasi strategis antara kedua negara.

Dengan pemahaman mendalam dan perbandingan strategi ekonomi kedua negara, kita dapat lebih memahami tren ekonomi internasional saat ini dan faktor pendorongnya, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan di masa depan.

#非农就业数据即将公布 #币安合约锦标赛 #ASI代币合并计划 #Mt.Gox将启动偿还计划 #美国5月核心PCE物价指数年率增幅创2021年3月以来新低