Dalam pengumuman baru-baru ini, Chainlink mengungkapkan bahwa 12 proyek telah mengadopsi enam layanannya dalam seminggu terakhir. Berita ini, meskipun positif bagi Chainlink, menggarisbawahi kekhawatiran yang lebih luas tentang ketergantungan yang berlebihan pada satu entitas dalam industri blockchain.

Meningkatnya adopsi layanan Chainlink berpotensi mengarah pada sentralisasi, yang bertentangan dengan esensi teknologi blockchain – desentralisasi. Tren ini mengkhawatirkan karena dapat membuat seluruh sistem rentan terhadap serangan atau kegagalan yang terkait dengan Chainlink.

Selain itu, lingkungan peraturan global untuk blockchain dan mata uang kripto masih tidak menentu dan tidak bersahabat di beberapa yurisdiksi. Hal ini selanjutnya dapat berdampak pada Chainlink dan penggunanya, sehingga menambah ketidakstabilan industri secara keseluruhan.

Kesimpulannya, meskipun pertumbuhan Chainlink patut dipuji, hal ini menimbulkan kekhawatiran yang signifikan terhadap masa depan industri ini. Industri blockchain perlu mengatasi permasalahan ini untuk memastikan keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang.