1. Jangan penuhi gudang Anda! Jangan selalu berpikir untuk menghasilkan semua uang di pasar sekaligus. Jika Anda tidak membeli dalam jumlah yang cukup, itu seperti kehilangan peluang bagus. Namun ingat, pengendalian posisi adalah kunci pengendalian risiko. Disarankan untuk memegang posisi 20% hingga 30% untuk operasi jangka pendek, sehingga Anda dapat secara fleksibel merespons perubahan pasar dan menemukan hot spot dan pemimpin. Untuk investasi jangka menengah dan panjang, disarankan untuk mempertahankan posisi sekitar 2 level, fokus pada stabilitas, dan mengambil tindakan berdasarkan tren pasar. Tinggalkan sebagian posisi Anda, siap beroperasi kapan saja, bertemanlah dengan pasar, jangan berharap kaya dalam semalam, tapi maju terus.

2. Hindari membeli bagian bawah secara membabi buta! Bagian bawah tidak hanya satu, mungkin ada bagian bawah yang lebih rendah. Jangan membeli secara membabi buta hanya dengan melihat harga rendah di chart K-line, Anda harus mempelajari analisa teknikal. Jika tren penurunan telah terbentuk, sebenarnya hanya ada sedikit peluang untuk menghasilkan uang, dan kehilangan uang adalah hal yang biasa. Jangan selalu berpikir bahwa Anda mengambil keuntungan karena biaya Anda lebih rendah dibandingkan yang lain. Seringkali mentalitas ini akan menempatkan Anda pada risiko yang lebih besar. Sebaiknya menunggu hingga tren pasar mulai naik sebelum beroperasi.

3. Jangan terobsesi dengan teknologi tetapi jangan menguasainya! Meskipun ada banyak indikator teknis, kita harus belajar untuk fokus pada poin-poin penting. Hubungan antara volume dan harga adalah fondasinya, dan analisis fundamental juga sangat penting. Jangan merasa Anda mengetahui semuanya hanya karena Anda telah menggores permukaannya saja. Indikator seperti MACD dan KDJ bisa dijadikan acuan, namun yang lebih penting adalah memahami logika di baliknya. Analisis fundamental bergantung pada data penting seperti laporan keuangan, tingkat pertumbuhan kinerja, dan laba atas ekuitas.

4. Belajar menghentikan kerugian! Jangan takut “memotong daging”, ini kenyataan yang harus dihadapi di pasar saham. Jangan berkecil hati ketika melihat saham kembali naik setelah stop loss, apalagi menyerah pada stop loss karena hal tersebut. Ketika harga turun di bawah rata-rata pergerakan 15 hari dan 20 hari, maka merupakan pilihan bijak untuk keluar. Memotong kerugian dan membiarkan keuntungan berjalan adalah hukum besi di pasar saham.

5. Atasi keserakahan! Beli saham itu mudah, jual adalah kuncinya. Jangan lewatkan kesempatan terbaik untuk berjualan hanya karena rakus untung sedikit. Saat saham naik dari 15 yuan menjadi 16 yuan, jika tingkat turnover sudah tinggi, jangan serakah lagi. Jika tidak, Anda mungkin berada dalam masalah yang lebih besar setelah harga turun.

6. Jangan melawan tren! Ketika tren pasar secara keseluruhan sedang menurun, jangan memasuki pasar dengan mudah. Adalah bijaksana untuk menunggu munculnya tren yang jelas sebelum bertindak. Jangan terburu-buru menghasilkan uang dan bertindak melawan tren, karena ini hanya akan membuat Anda semakin rugi. Pasar saham sama rumitnya dan dapat berubah seperti sifat manusia. Hanya dengan belajar beradaptasi dengan tren umum, Anda dapat menavigasi pasar dengan mudah.

Enam pantangan ini merupakan jebakan yang harus dihindari dalam trading saham. Hanya dengan mengumpulkan pengalaman dan pengetahuan melalui pembelajaran dan praktik terus-menerus, Anda dapat membentuk strategi investasi Anda sendiri dan menghasilkan keuntungan yang stabil di pasar saham. Perdagangan saham bukan hanya sebuah cara berinvestasi, namun juga sebuah proses spiritual yang memungkinkan kita untuk terus meningkatkan kemanusiaan dalam pemikiran dan operasional kita.