Menurut ShibDaily, CEO Ripple Brad Garlinghouse telah mengumumkan bahwa valuasi perusahaan sebelumnya sebesar $11 miliar kini dianggap ketinggalan zaman. Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan signifikan nilai XRP dan meningkatnya permintaan solusi blockchain Ripple. Dalam wawancara baru-baru ini dengan Citizens JMP, Garlinghouse mengungkapkan bahwa valuasi terbaru Ripple kini melampaui $100 miliar. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan penawaran blockchain perusahaan dan kenaikan harga XRP, yang diperdagangkan pada $2,30 pada saat pelaporan, berdasarkan data CoinGecko.
Garlinghouse menyoroti bahwa perdagangan pasar privat Ripple lebih terjangkau dibandingkan dengan nilai aset bersihnya, terutama jika dibandingkan dengan perusahaan terkait kripto lainnya seperti MicroStrategy. Ia mencatat bahwa sementara Ripple diperdagangkan dengan harga diskon di pasar privat, MicroStrategy diperdagangkan dengan premi tiga kali lipat dari nilai aset bersihnya. Sebelumnya pada tahun 2024, valuasi Ripple disesuaikan dengan pembelian kembali saham senilai $300 juta oleh perusahaan.
Dalam wawancara yang sama, Garlinghouse memperkenalkan stablecoin baru Ripple, Ripple USD, yang terintegrasi dalam ekosistem XRP yang lebih luas. Ia menekankan pengalaman luas Ripple dengan lembaga dan arus pembayaran, yang memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan produk tepercaya ke pasar. Ripple USD dikembangkan untuk meningkatkan likuiditas pada XRP Ledger, yang menurut Garlinghouse akan meningkatkan ekosistem XRP secara keseluruhan dengan menyederhanakan transaksi dan mengurangi gesekan jaringan.
Garlinghouse juga menyampaikan kritiknya terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), dengan menggambarkan pendekatan regulasinya sebagai "kasar". Ia berpendapat bahwa ketergantungan SEC pada taktik penegakan hukum tidaklah konstruktif. Garlinghouse menyarankan bahwa pemerintahan yang akan datang di bawah Presiden terpilih Donald Trump dapat memberikan kejelasan tentang perlakuan terhadap aset digital, khususnya yang berkaitan dengan undang-undang sekuritas. Ia juga mengantisipasi bahwa tanggung jawab untuk regulasi mata uang kripto pada akhirnya dapat beralih ke Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).