Terlibat dalam pembelian karena takut ketinggalan (FOMO) memang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, seperti yang dicontohkan oleh insiden perdagangan baru-baru ini yang melibatkan mata uang kripto $SLERF.
Dalam kasus ini, pedagang mengalami kerugian sebesar 3,731 $SOL, setara dengan sekitar $775,000, hanya dalam kurun waktu satu jam karena keterlibatan mereka dengan $SLERF.
Awalnya, pedagang menginvestasikan 5,004 $SOL untuk memperoleh 790,236 token $SLERF dengan harga $1,32 per token, yang menandai titik harga tertinggi pada saat pembelian. Namun, tak lama setelah akuisisi mereka, harga $SLERF mulai anjlok, mengakibatkan devaluasi kepemilikan pedagang.
Tidak terpengaruh oleh kemunduran awal, pedagang berusaha mengurangi kerugian mereka dengan menginvestasikan tambahan 2,500 $SOL, setara dengan sekitar $517,000, untuk membeli 650,330 token $SLERF dengan harga diskon $0,8 per token. Sayangnya, harga $SLERF kembali mengalami penurunan setelah transaksi ini.
Pada akhirnya, pedagang tersebut memilih untuk menjual seluruh kepemilikan $SLERF mereka, dan hanya menghasilkan keuntungan sebesar 3,774 $SOL, senilai sekitar $784,000. Akibatnya, pedagang mengalami kerugian besar sebesar 3,731 $SOL, total $775,000.
Skenario ini berfungsi sebagai kisah peringatan, menyoroti risiko inheren yang terkait dengan keputusan perdagangan impulsif yang didorong oleh FOMO. Manajemen risiko yang bijaksana dan pengambilan keputusan strategis sangat penting untuk menavigasi pasar yang bergejolak dan menjaga modal investasi seseorang.
#HotTrends #BOME #sherf #fomo