Binance Square
ether
1,781 penayangan
6 Postingan
Populer
Terbaru
LIVE
LIVE
Hey Its Angga
--
Sharding: Membuka Jalan Menuju Skalabilitas Ethereum dan Masa Depan BlockchainSkalabilitas telah menjadi tantangan kritis dalam pengembangan blockchain. Seiring dengan popularitas yang semakin meningkat, jaringan blockchain sering kali menghadapi masalah dalam menangani jumlah transaksi yang tinggi dengan cepat dan efisien. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, konsep "sharding" telah muncul sebagai solusi revolusioner. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu sharding dan bagaimana teknologi ini membuka jalan menuju skalabilitas Ethereum dan masa depan blockchain. Apa itu Sharding? Sharding adalah konsep desain yang bertujuan untuk memecah basis data blockchain menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut "shard". Setiap shard berfungsi sebagai jaringan terpisah yang mandiri dan dapat memproses transaksi secara independen dari yang lain. Dengan menerapkan sharding, jaringan blockchain dapat memproses beberapa transaksi secara paralel, meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan secara signifikan. Bagaimana Sharding Bekerja? Pada dasarnya, setiap shard dalam jaringan sharding bertanggung jawab atas sebagian data transaksi dan akun dalam blockchain. Sebagai contoh, jika ada 100 shard, setiap shard dapat mengelola 1% dari total data blockchain. Ketika transaksi masuk, mereka dialokasikan ke shard yang sesuai berdasarkan kunci pemilikan atau kriteria lainnya. Skalabilitas di Ethereum 2.0: Ethereum, salah satu platform blockchain terkemuka, telah mengadopsi sharding sebagai bagian dari upgrade Ethereum 2.0. Pada saat penulisan artikel ini, Ethereum beroperasi pada model proof-of-work (PoW), tetapi Ethereum 2.0 akan mengubahnya menjadi proof-of-stake (PoS) dan memperkenalkan sharding. Dengan menerapkan sharding, Ethereum akan mencapai kapasitas transaksi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, membuka potensi untuk mendukung aplikasi massal dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Keuntungan Sharding: Skalabilitas: Sharding memungkinkan jaringan blockchain untuk memproses lebih banyak transaksi secara paralel, mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk verifikasi transaksi. Efisiensi Energi: Dengan mengadopsi sharding, jaringan blockchain dapat memproses transaksi dengan lebih sedikit konsumsi energi, mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan blockchain. Partisipasi Delegator: Dalam jaringan PoS yang di-shard, pemegang kripto dapat berpartisipasi dalam mekanisme konsensus dengan berperan sebagai delegator di beberapa shard yang berbeda. Tantangan dan Pengembangan Masa Depan: Meskipun sharding menawarkan solusi potensial untuk skalabilitas, implementasi teknologi ini juga menghadapi tantangan teknis. Konsensus dan keamanan lintas-shard, manajemen data lintas-shard, serta perubahan infrastruktur yang diperlukan adalah beberapa hal yang perlu diatasi. Tim pengembang terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini agar sharding dapat diimplementasikan secara efektif dalam skala besar. Secara keseluruhan, sharding telah menjadi solusi revolusioner yang dihadirkan untuk mengatasi masalah skalabilitas di jaringan blockchain. Dengan implementasi sharding dalam proyek seperti Ethereum 2.0, kita dapat melihat potensi besar untuk meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan efisiensi jaringan blockchain, membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya guna bagi teknologi blockchain. #technology #ether #erc20

Sharding: Membuka Jalan Menuju Skalabilitas Ethereum dan Masa Depan Blockchain

Skalabilitas telah menjadi tantangan kritis dalam pengembangan blockchain. Seiring dengan popularitas yang semakin meningkat, jaringan blockchain sering kali menghadapi masalah dalam menangani jumlah transaksi yang tinggi dengan cepat dan efisien. Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, konsep "sharding" telah muncul sebagai solusi revolusioner. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu sharding dan bagaimana teknologi ini membuka jalan menuju skalabilitas Ethereum dan masa depan blockchain.

Apa itu Sharding? Sharding adalah konsep desain yang bertujuan untuk memecah basis data blockchain menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut "shard". Setiap shard berfungsi sebagai jaringan terpisah yang mandiri dan dapat memproses transaksi secara independen dari yang lain. Dengan menerapkan sharding, jaringan blockchain dapat memproses beberapa transaksi secara paralel, meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan secara signifikan.

Bagaimana Sharding Bekerja? Pada dasarnya, setiap shard dalam jaringan sharding bertanggung jawab atas sebagian data transaksi dan akun dalam blockchain. Sebagai contoh, jika ada 100 shard, setiap shard dapat mengelola 1% dari total data blockchain. Ketika transaksi masuk, mereka dialokasikan ke shard yang sesuai berdasarkan kunci pemilikan atau kriteria lainnya.

Skalabilitas di Ethereum 2.0: Ethereum, salah satu platform blockchain terkemuka, telah mengadopsi sharding sebagai bagian dari upgrade Ethereum 2.0. Pada saat penulisan artikel ini, Ethereum beroperasi pada model proof-of-work (PoW), tetapi Ethereum 2.0 akan mengubahnya menjadi proof-of-stake (PoS) dan memperkenalkan sharding. Dengan menerapkan sharding, Ethereum akan mencapai kapasitas transaksi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, membuka potensi untuk mendukung aplikasi massal dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Keuntungan Sharding:

Skalabilitas: Sharding memungkinkan jaringan blockchain untuk memproses lebih banyak transaksi secara paralel, mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk verifikasi transaksi.

Efisiensi Energi: Dengan mengadopsi sharding, jaringan blockchain dapat memproses transaksi dengan lebih sedikit konsumsi energi, mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan blockchain.

Partisipasi Delegator: Dalam jaringan PoS yang di-shard, pemegang kripto dapat berpartisipasi dalam mekanisme konsensus dengan berperan sebagai delegator di beberapa shard yang berbeda.

Tantangan dan Pengembangan Masa Depan: Meskipun sharding menawarkan solusi potensial untuk skalabilitas, implementasi teknologi ini juga menghadapi tantangan teknis. Konsensus dan keamanan lintas-shard, manajemen data lintas-shard, serta perubahan infrastruktur yang diperlukan adalah beberapa hal yang perlu diatasi. Tim pengembang terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini agar sharding dapat diimplementasikan secara efektif dalam skala besar.

Secara keseluruhan, sharding telah menjadi solusi revolusioner yang dihadirkan untuk mengatasi masalah skalabilitas di jaringan blockchain. Dengan implementasi sharding dalam proyek seperti Ethereum 2.0, kita dapat melihat potensi besar untuk meningkatkan kapasitas, kecepatan, dan efisiensi jaringan blockchain, membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya guna bagi teknologi blockchain.

#technology #ether #erc20
Lihat asli
Tidak Memiliki Pengetahuan Tentang Bukti Tanpa Pengetahuan? Bukti tanpa pengetahuan adalah protokol kriptografi yang memungkinkan satu pihak (pemeriksa) untuk membuktikan kepada pihak lain (verifikator) bahwa suatu pernyataan benar tanpa mengungkapkan informasi apa pun tentang pernyataan itu sendiri. Ini adalah cara untuk menunjukkan pengetahuan tentang suatu fakta tanpa mengungkapkan rincian sebenarnya. Bukti tanpa pengetahuan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk autentikasi yang aman dan transaksi yang menjaga privasi. #Binanceacademy #ether $BTC
Tidak Memiliki Pengetahuan Tentang Bukti Tanpa Pengetahuan?

Bukti tanpa pengetahuan adalah protokol kriptografi yang memungkinkan satu pihak (pemeriksa) untuk membuktikan kepada pihak lain (verifikator) bahwa suatu pernyataan benar tanpa mengungkapkan informasi apa pun tentang pernyataan itu sendiri. Ini adalah cara untuk menunjukkan pengetahuan tentang suatu fakta tanpa mengungkapkan rincian sebenarnya. Bukti tanpa pengetahuan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk autentikasi yang aman dan transaksi yang menjaga privasi.

#Binanceacademy
#ether
$BTC
LIVE
--
Bullish
Ethereum: The Revolutionary Blockchain Platform and BeyondDalam dunia blockchain yang semakin berkembang, Ethereum telah menjadi salah satu platform paling revolusioner dan berpengaruh. Didirikan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2015, Ethereum telah merevolusi cara kita memahami dan menggunakan teknologi blockchain. Artikel ini akan menjelajahi berbagai aspek Ethereum, termasuk sejarahnya, konsep utama, aplikasi yang dibangun di atasnya, dan visi masa depannya. Sejarah Ethereum: Latar belakang pendirian Ethereum oleh Vitalik Buterin dan tim pengembangnya. Perbedaan utama antara Bitcoin dan Ethereum dalam hal tujuan dan fungsionalitas. Konsep Utama Ethereum: Smart contract: Definisi dan kegunaan smart contract dalam ekosistem Ethereum. Decentralized Applications (DApps): Pengenalan tentang aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas Ethereum. Ethereum Virtual Machine (EVM): Penjelasan tentang mesin virtual yang menjalankan smart contract di Ethereum. Aplikasi dan Kasus Penggunaan Ethereum: Initial Coin Offerings (ICO): Bagaimana ICO memanfaatkan Ethereum untuk mengumpulkan dana dan membangun proyek baru. DeFi (Decentralized Finance): Peran Ethereum dalam ledakan DeFi, termasuk pertukaran desentralisasi, pinjaman, dan yield farming. NFT (Non-Fungible Tokens): Bagaimana Ethereum telah menjadi basis untuk ekonomi NFT yang booming. Skalabilitas dan Upgrades: Masalah skalabilitas yang dihadapi Ethereum dan upaya untuk mengatasinya, seperti Ethereum 2.0 dan Proof-of-Stake (PoS). Layer 2 solutions dan off-chain scaling untuk meningkatkan throughput jaringan. Ethereum dan Masa Depan Blockchain: Konsep Ethereum 2.0 dan peran sharding dalam meningkatkan kinerja jaringan. Visi Ethereum dalam mendukung Web3 dan internet desentralisasi. Ethereum dalam Ekosistem Cryptocurrency: Peran Ethereum sebagai "gas" atau biaya transaksi di berbagai platform dan aplikasi blockchain. Hubungan antara Ethereum dan token ERC-20 sebagai standar untuk token digital di Ethereum. Tantangan dan Pertimbangan: Keamanan dan skalabilitas sebagai tantangan utama yang dihadapi Ethereum. Persaingan dengan blockchain lainnya, seperti Binance Smart Chain, Solana, dan Cardano. Kesimpulan: Ethereum telah membuktikan dirinya sebagai platform blockchain yang sangat revolusioner dan berpengaruh. Dengan dukungan komunitas yang kuat, Ethereum telah mengantarkan inovasi besar dalam dunia keuangan terdesentralisasi dan ekonomi digital. Meskipun masih dihadapkan pada tantangan, Ethereum terus mengupayakan pembaruan untuk meningkatkan skalabilitas dan fungsionalitasnya. Sebagai pemimpin dalam ekosistem blockchain, Ethereum memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong adopsi blockchain dan membentuk masa depan teknologi ini. #Ethereum #ether $ETH

Ethereum: The Revolutionary Blockchain Platform and Beyond

Dalam dunia blockchain yang semakin berkembang, Ethereum telah menjadi salah satu platform paling revolusioner dan berpengaruh. Didirikan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2015, Ethereum telah merevolusi cara kita memahami dan menggunakan teknologi blockchain. Artikel ini akan menjelajahi berbagai aspek Ethereum, termasuk sejarahnya, konsep utama, aplikasi yang dibangun di atasnya, dan visi masa depannya.

Sejarah Ethereum:

Latar belakang pendirian Ethereum oleh Vitalik Buterin dan tim pengembangnya.

Perbedaan utama antara Bitcoin dan Ethereum dalam hal tujuan dan fungsionalitas.

Konsep Utama Ethereum:

Smart contract: Definisi dan kegunaan smart contract dalam ekosistem Ethereum.

Decentralized Applications (DApps): Pengenalan tentang aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas Ethereum.

Ethereum Virtual Machine (EVM): Penjelasan tentang mesin virtual yang menjalankan smart contract di Ethereum.

Aplikasi dan Kasus Penggunaan Ethereum:

Initial Coin Offerings (ICO): Bagaimana ICO memanfaatkan Ethereum untuk mengumpulkan dana dan membangun proyek baru.

DeFi (Decentralized Finance): Peran Ethereum dalam ledakan DeFi, termasuk pertukaran desentralisasi, pinjaman, dan yield farming.

NFT (Non-Fungible Tokens): Bagaimana Ethereum telah menjadi basis untuk ekonomi NFT yang booming.

Skalabilitas dan Upgrades:

Masalah skalabilitas yang dihadapi Ethereum dan upaya untuk mengatasinya, seperti Ethereum 2.0 dan Proof-of-Stake (PoS).

Layer 2 solutions dan off-chain scaling untuk meningkatkan throughput jaringan.

Ethereum dan Masa Depan Blockchain:

Konsep Ethereum 2.0 dan peran sharding dalam meningkatkan kinerja jaringan.

Visi Ethereum dalam mendukung Web3 dan internet desentralisasi.

Ethereum dalam Ekosistem Cryptocurrency:

Peran Ethereum sebagai "gas" atau biaya transaksi di berbagai platform dan aplikasi blockchain.

Hubungan antara Ethereum dan token ERC-20 sebagai standar untuk token digital di Ethereum.

Tantangan dan Pertimbangan:

Keamanan dan skalabilitas sebagai tantangan utama yang dihadapi Ethereum.

Persaingan dengan blockchain lainnya, seperti Binance Smart Chain, Solana, dan Cardano.

Kesimpulan: Ethereum telah membuktikan dirinya sebagai platform blockchain yang sangat revolusioner dan berpengaruh. Dengan dukungan komunitas yang kuat, Ethereum telah mengantarkan inovasi besar dalam dunia keuangan terdesentralisasi dan ekonomi digital. Meskipun masih dihadapkan pada tantangan, Ethereum terus mengupayakan pembaruan untuk meningkatkan skalabilitas dan fungsionalitasnya. Sebagai pemimpin dalam ekosistem blockchain, Ethereum memiliki potensi yang sangat besar dalam mendorong adopsi blockchain dan membentuk masa depan teknologi ini.

#Ethereum #ether

$ETH
$BNB adalah aset Kripto DEFLASI 🚨inflasi pada Q3 2023 adalah -5.8% 🟡 WOW! 👋💫 🟩Pasokan BNB yang beredar turun 1,3% di Q3 karena mekanisme BNB burn 🟩Pada Q3, pembakaran BNB mencapai 13.400 BNB ($3,1 juta) 🟩Ini berarti inflasi tahunan sebesar -5,8% di Q3, menjaga BNB tetap deflasi seperti pada kuartal sebelumnya (Sumber: Messari) $BNB $BTC #BNBChain #bitcoin #ether
$BNB adalah aset Kripto DEFLASI

🚨inflasi pada Q3 2023 adalah -5.8% 🟡

WOW! 👋💫

🟩Pasokan BNB yang beredar turun 1,3% di Q3 karena mekanisme BNB burn

🟩Pada Q3, pembakaran BNB mencapai 13.400 BNB ($3,1 juta)

🟩Ini berarti inflasi tahunan sebesar -5,8% di Q3, menjaga BNB tetap deflasi seperti pada kuartal sebelumnya

(Sumber: Messari)

$BNB $BTC #BNBChain #bitcoin #ether
LIVE
--
Bullish
Lihat asli
saya melanjutkan mengapa saya bullish, pada tahun 2022 disaat merge ETH Mengalami tekanan dari pemerintah Amerika dan SEC, namun semua telah berlalu, dan Pemerintah Amerika dan SEC menganggap bahwa ETH Sudah aman dan siap menjadi alat tuker yang baik. sumber: https://decrypt.co/110107/sec-ethereum-us-jurisdiction #ether #ETF #ETFEth #etfbtc #ETFBitcoin $ETH $BTC
saya melanjutkan mengapa saya bullish, pada tahun 2022 disaat merge ETH Mengalami tekanan dari pemerintah Amerika dan SEC, namun semua telah berlalu, dan Pemerintah Amerika dan SEC menganggap bahwa ETH Sudah aman dan siap menjadi alat tuker yang baik.

sumber: https://decrypt.co/110107/sec-ethereum-us-jurisdiction

#ether
#ETF
#ETFEth
#etfbtc
#ETFBitcoin

$ETH $BTC
LIVE
JustArd3_
--
Bullish
menelusuri kembali melemahnya likuiditas dan pergerakan ethereum serta banyaknya pemberitaan mengenai spot etf eth khususnya 2 pemain besar finansial blackrock dan fidelity. Pergerakan dan penumpukan diatas sangat ditunggu-tunggu oleh para pemain besar, saya analisa kemungkinan akan muncul DCTT ETH yang akan menyebabkan ETH naik dengan sangat cepat.
$ETH
#liquity
#technicalanalysis
#news
Jelajahi berita kripto terbaru
⚡️ Ikuti diskusi terbaru di kripto
💬 Berinteraksilah dengan kreator favorit Anda
👍 Nikmati konten yang menarik minat Anda
Email/Nomor Ponsel