Binance Square
Indonesian
19,010 penayangan
3 Berdiskusi
Populer
Terbaru
LiKe_BoOsTeRRR
--
Bullish
Lihat asli
Proyek Garuda terbang: Fase pertama Digital Rupiah Indonesia tercapai Bank Indonesia telah menyelesaikan Proof of Concept (PoC) untuk Buku Kas Digital Rupiah Grosirnya. Inisiatif ini memajukan pengembangan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) negara melalui Proyek Garuda. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan bahwa bank sentral telah menyelesaikan “Keadaan Segera,” yang mewakili fase pertama dari perjalanan eksplorasi Digital Rupiah. Pengembangan ini sejalan dengan mandat bank sebagai penerbit mata uang tunggal Indonesia dan merespons pertumbuhan pesat ekonomi keuangan digital. “Pencapaian ini adalah wujud komitmen Bank Indonesia terhadap pengembangan Digital Rupiah sebagai respons terhadap pertumbuhan pesat ekonomi keuangan digital,” kata Warjiyo dalam laporan resmi. Menurut ekonom Bank Indonesia Fransiskus Xaverius Tyas Prasaja, PoC memvalidasi kemampuan teknis yang diperlukan dengan menggunakan teknologi buku kas terdistribusi (DLT). Fase pengujian menunjukkan bahwa solusi berbasis DLT dapat secara efektif memenuhi persyaratan model bisnis Digital Rupiah. Implementasi teknis melibatkan pengujian di dua platform DLT: Corda, yang dikembangkan oleh R3, dan Hyperledger Besu, yang dikembangkan oleh Kaleido. Kedua platform diuji melalui 55 skenario, dengan fokus pada tiga proses bisnis inti: penerbitan, penukaran, dan transfer dana. PoC mengungkapkan bahwa platform DLT berhasil terintegrasi dengan sistem konvensional menggunakan standar yang ada dan standar ISO 20022. Kontrak pintar menunjukkan efisiensi transaksi yang lebih baik dan fleksibilitas untuk pengembangan Digital Rupiah di masa depan. Dokumen putih bank sentral, “Proyek Garuda: Menavigasi Arsitektur Digital Rupiah,” menyatakan dua fase yang tersisa – Keadaan Menengah dan Keadaan Akhir – dalam peta jalan pengembangan CBDC Indonesia. #Indonesia #CryptoIndonesia #Indonesian
Proyek Garuda terbang: Fase pertama Digital Rupiah Indonesia tercapai

Bank Indonesia telah menyelesaikan Proof of Concept (PoC) untuk Buku Kas Digital Rupiah Grosirnya.

Inisiatif ini memajukan pengembangan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) negara melalui Proyek Garuda.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan bahwa bank sentral telah menyelesaikan “Keadaan Segera,” yang mewakili fase pertama dari perjalanan eksplorasi Digital Rupiah.

Pengembangan ini sejalan dengan mandat bank sebagai penerbit mata uang tunggal Indonesia dan merespons pertumbuhan pesat ekonomi keuangan digital.

“Pencapaian ini adalah wujud komitmen Bank Indonesia terhadap pengembangan Digital Rupiah sebagai respons terhadap pertumbuhan pesat ekonomi keuangan digital,” kata Warjiyo dalam laporan resmi.

Menurut ekonom Bank Indonesia Fransiskus Xaverius Tyas Prasaja, PoC memvalidasi kemampuan teknis yang diperlukan dengan menggunakan teknologi buku kas terdistribusi (DLT). Fase pengujian menunjukkan bahwa solusi berbasis DLT dapat secara efektif memenuhi persyaratan model bisnis Digital Rupiah.

Implementasi teknis melibatkan pengujian di dua platform DLT: Corda, yang dikembangkan oleh R3, dan Hyperledger Besu, yang dikembangkan oleh Kaleido. Kedua platform diuji melalui 55 skenario, dengan fokus pada tiga proses bisnis inti: penerbitan, penukaran, dan transfer dana.

PoC mengungkapkan bahwa platform DLT berhasil terintegrasi dengan sistem konvensional menggunakan standar yang ada dan standar ISO 20022. Kontrak pintar menunjukkan efisiensi transaksi yang lebih baik dan fleksibilitas untuk pengembangan Digital Rupiah di masa depan.

Dokumen putih bank sentral, “Proyek Garuda: Menavigasi Arsitektur Digital Rupiah,” menyatakan dua fase yang tersisa – Keadaan Menengah dan Keadaan Akhir – dalam peta jalan pengembangan CBDC Indonesia.

#Indonesia #CryptoIndonesia #Indonesian
Jelajahi berita kripto terbaru
⚡️ Ikuti diskusi terbaru di kripto
💬 Berinteraksilah dengan kreator favorit Anda
👍 Nikmati konten yang menarik minat Anda
Email/Nomor Ponsel