#bitcoin #BTC #IFP Mengapa Aksi Harga Bitcoin yang Tenang Bisa Menjadi “Berbahaya” — IFP Menandakan Risiko Struktural yang Meningkat
Bitcoin terus berjuang di bawah $90,000, gagal untuk mendapatkan kembali posisi yang lebih tinggi. Setelah koreksi tajam, pasar telah memasuki fase konsolidasi yang tampak tenang di permukaan: volatilitas terkontrol, pergerakan terbatas.
Namun menurut CryptoQuant (sebuah laporan oleh XWIN Research Jepang), metrik on-chain Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) — indikator pergerakan
$BTC antara bursa dan proksi untuk likuiditas internal — telah memasuki zona merah. Ini menunjukkan perlambatan dalam sirkulasi modal: likuiditas terfragmentasi, buku pesanan semakin tipis.
Dalam kondisi seperti ini, bahkan pesanan kecil dapat menyebabkan pergerakan harga yang tajam dan kacau. Saldo yang berkurang di bursa membatasi penjualan, tetapi memperkuat efek likuidasi mendadak atau lonjakan permintaan. Dengan leverage yang tinggi dalam derivatif, risiko kerapuhan struktural meningkat — bukan hanya dari penjualan massal, tetapi dari lonjakan volatilitas yang tiba-tiba.
Secara historis, periode merah IFP telah mengarah pada koreksi tajam, bukan tren yang mulus.
Pada kerangka waktu 4 jam,
$BTC sedang mengkonsolidasikan di bawah MA yang menurun (50, 100, 200), dengan resistensi di zona $92-94K dan dukungan di $87-88K. Volume rendah — sebuah jeda klasik sebelum volatilitas meningkat.
Sampai likuiditas pulih, leverage sangat berisiko. Pasar ini rapuh: ketenangan bisa menipu.