Analis Bitcoin Prediksi Penurunan Harga Hingga 25% Mengikuti Korelasi Dengan Indikator Suplai Uang M2. Apakah Investor Harus Waspada?

Menurut analisis Joe Consorti, Head of Grow di Theya Bitcoin dan analis Bitcoin, terdapat kemungkinan penurunan harga Bitcoin sebesar 20-25% jika mata uang digital ini terus mempertahankan korelasinya dengan indikator suplai uang M2. Dalam sebuah unggahan di X pada 26 November, Consorti mengatakan jika Bitcoin terus mengikuti korelasi jangka panjangnya dengan suplai uang global dan deposito bank, bisa jadi harganya akan turun hingga $70,000. Menurutnya, korelasi ini selama ini cukup akurat, sehingga penting untuk terus mengawasi apakah BTC akan terus mengalami penurunan atau berhenti dan menemukan titik dukungan.

Dari analisis lebih lanjut, Consorti menyatakan pada unggahan di X sehari sebelumnya bahwa sejak September 2023, Bitcoin telah mengikuti indikator M2 global (estimasi kas dan deposito bank jangka pendek) dengan keterlambatan sekitar 70 hari. Pengamatan historis telah menunjukkan bahwa suplai uang M2 dan pertumbuhannya memiliki korelasi dengan periode bullish Bitcoin sebelumnya. Secara umum, harga Bitcoin cenderung naik bersamaan dengan peningkatan suplai uang M2 karena kenaikan M2 biasanya menandakan tekanan inflasi, mendorong investor mencari aset berisiko seperti Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Namun, Consorti menambahkan, "Saya tidak ingin membuat siapapun cemas, tetapi jika situasi ini berlanjut, kita bisa melihat Bitcoin mengalami penarikan kembali sebesar 20-25%." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada peluang untuk keuntungan, investor juga harus waspada terhadap potensi risiko penurunan harga yang signifikan. Ini menekankan pentingnya memahami korelasi antara indikator ekonomi global dengan pasar cryptocurrency untuk mengambil keputusan investasi yang informasi.

#bitccoin #Ethereum #BNBToTheMoon #marketdownturn #CryptoExplorerFiesta

$BTC