Mau Mulai Investasi Crypto? Ini Step by Step nya! #StartYourCryptoJourney

Investasi crypto di Indonesia lagi naik daun banget sekarang! Banyak orang tertarik buat nyoba, tapi ngga sedikit yang bingung harus mulai dari mana. Nah, artikel ini akan ngebahas step by step buat kamu yang pengen mulai investasi crypto di Indonesia. Mulai dari alasan kenapa sekarang waktu yang tepat buat investasi, sampai cara nyimpen aset kamu biar aman. Jadi, kalau kamu penasaran gimana step by step buat mulai investasi di crypto, yuk simak terus artikel ini!

Mengapa Investasi Crypto?

Sebelum kita terjun ke step by step investasi crypto, penting buat tau mengapa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi di crypto. Alasan utamanya adalah popularitas dan potensi crypto yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Adopsi teknologi blockchain dan crypto oleh institusi besar turut membuat crypto semakin dilirik oleh para investor. Persetujuan Exchange-Traded Funds (ETF) Spot untuk Bitcoin dan Ethereum di berbagai negara dan kehadiran pemain besar seperti Fidelity, BlackRock, dan Grayscale yang menawarkan produk investasi crypto semakin meningkatkan likuiditas dan memberikan rasa percaya diri bagi investor ritel untuk ikut berinvestasi.

Memilih Platform Investasi Crypto yang Tepat

Setelah memahami mengapa sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di crypto, langkah selanjutnya adalah memilih platform yang tepat untuk memulai perjalanan investasimu.

Terdapat banyak sekali platform investasi crypto yang tersedia. Salah satu yang terbesar dan terpercaya adalah Binance. Binance telah diakui sebagai bursa crypto terbesar di dunia yang menduduki posisi teratas dalam hal volume perdagangan dan memiliki lebih dari 120 juta pengguna. Bahkan, platform ini meraih skor 9.9 di CoinMarketCap, menjadikannya pilihan utama dalam berinvestasi maupun trading crypto.

Analisa Fundamental

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di token tertentu, langkah awal yang harus dilakukan oleh investor adalah melakukan analisis fundamental. Analisis fundamental adalah fondasi dari investasi crypto yang membantu kamu untuk mengetahui intrinsic value sebuah token dan membedakan antara project scam dan project serius yang memiliki value nyata. Kamu dapat melakukan analisis fundamental dengan meneliti berbagai faktor, seperti:

1. Membaca Whitepaper

Membaca whitepaper adalah langkah awal yang penting dalam melakukan riset fundamental sebelum berinvestasi di crypto. Whitepaper merupakan dokumen penting yang berisi informasi rinci tentang project crypto, seperti tujuan, teknologi, dll

2. Tim Developer

Tim di balik project crypto juga penting untuk dipertimbangkan. Siapa di balik crypto ini? Apa latar belakang mereka? Tim yang kuat seringkali menandakan project yang serius dan potensial.

3. Tokenomic

Selanjutnya adalah satu hal paling penting namun sering diabaikan dalam analisis fundamental crypto yaitu tokenomic.  Tokenomic adalah segala hal yang berkaitan dengan ekonomi suatu token, seperti market cap, supply yang beredar, distribusi token, dll.

4.Analisis On Chain

Metrik on-chain seperti total active addresses, transaction count, transaction volume, dan total assets staked (on PoS protocols) dapat memberikan wawasan tentang tingkat aktivitas dan keterlibatan pengguna terhadap token tersebut.

Utility dan Use Case Token

Langkah selanjutnya adalah cek utility dan use case dari token yang ingin kamu investasikan. Apakah token ini punya fungsi nyata? Utility dan use case dari aset crypto merupakan aspek fundamental yang menentukan seberapa besar value dan adopsi jangka panjang suatu token.

Token dengan use case dan utility yang jelas cenderung mendapatkan adopsi yang lebih besar dan biasanya lebih tahan terhadap fluktuasi market. Berikut adalah contoh utility dari Bitcoin dan Ethereum

Bitcoin: 
Bitcoin mempunyai supply yang terbatas, yaitu hanya 21 juta BTC, yang memberikannya sifat deflationary mirip dengan emas. Hal ini menjadikan Bitcoin tidak hanya sebagai medium of exchange tetapi lebih popular sebagai store of value.

Ethereum: 

Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum merupakan pelopor smart contract, yang menjadi pondasi dibangunnya berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan juga Web3.  Ethereum juga bersifat open source yang membuatnya kompleks dan fleksibel daripada Bitcoin. 

Pentingnya Conviction

Investasi membutuhkan conviction, terutama di market yang volatile seperti crypto. Conviction ini tidak semata-mata berdasarkan tren yang sedang ramai dibicarakan, tetapi harus didukung oleh pemahaman yang mendalam terhadap fundamental dan utility dari token yang kamu pilih. Dengan membangun conviction ini, kamu dapat menjaga ketenangan dan mengambil keputusan yang rasional di saat market sedang tidak stabil.

Investasi yang didasari oleh analisis yang cermat dan conviction yang kuat tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga membantu dalam mengatasi FOMO (Fear of Missing Out) yang sering mendorong keputusan investasi yang kurang bijak

Menghindari FOMO dan Greed

FOMO (Fear of Missing Out) dan Greed adalah hal yang paling harus dihindari dalam dunia investasi. FOMO sering muncul saat harga token naik tajam, membuat investor takut ketinggalan dan akhirnya membeli tanpa melakukan analisa terlebih dahulu.

Di sisi lain, Greed muncul ketika investor tidak melakukan take profit terhadap suatu token sesuai plan awal karena berharap mendapatkan keuntungan lebih besar. Kedua hal ini berujung pada potensi kerugian yang signifikan ketika market mengalami koreksi atau volatilitas tinggi, sehingga penting untuk tetap berpegang pada strategi investasi yang telah direncanakan dan berdasarkan analisis yang matang.

Pentingnya Self Custody

Peristiwa FTX pada awal November 2022 menjadi pengingat keras tentang pentingnya self-custody dalam dunia crypto. FTX, yang saat itu dianggap sebagai salah satu bursa crypto terbesar dan paling terpercaya, tiba-tiba menghadapi masalah likuiditas yang parah, membuat banyak pengguna kehilangan akses ke dana mereka yang tersimpan di platform tersebut.

Kejadian ini menggarisbawahi prinsip dasar dalam dunia crypto: "Not your keys, not your crypto," yang berarti jika kamu tidak memiliki kontrol atas private keys, asetmu sebenarnya bukan milikmu. Self-custody adalah cara untuk memastikan kamu punya kendali penuh atas digital asetmu, menjaga keamanan dan aksesibilitasnya tanpa bergantung pada pihak ketiga. Self custody terdiri dari 2 jenis yaitu hot wallet dan cold wallet

Hot Wallet: Salah satu contoh hot wallet yang populer adalah Binance Web3 Wallet. Binance Web3 Wallet adalah digital wallet yang terintegrasi dengan ekosistem Binance, memungkinkan investor untuk menyimpan, mengirim, dan menerima berbagai jenis crypto. Wallet ini juga mendukung interaksi dengan DApps, membuka lebih banyak peluang investasi seperti staking, yield farming, dan partisipasi dalam DeFi. Keamanan diperkuat dengan fitur seperti autentikasi dua faktor (2FA) untuk memastikan aset terlindungi dari ancaman cyber.

Cold Wallet: Contoh cold wallet terkenal adalah Trezor atau Ledger. Dengan menggunakan Trezor atau Ledger, private keys disimpan di hardware yang aman, mengurangi risiko peretasan atau scam yang sering terjadi pada exchange atau hot wallet. Cold wallet ini air-gapped, tidak terhubung ke internet, sehingga memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan ideal untuk penyimpanan long term asset.

Memulai investasi crypto di Indonesia saat ini sangat menarik dan penuh peluang. Dengan memahami alasan di balik meningkatnya popularitas crypto, memilih platform yang tepat seperti Binance, dan melakukan analisis fundamental, kamu bisa memulai dengan langkah yang benar. Pastikan untuk selalu menghindari FOMO dan Greed, dan tetap berpegang pada strategi investasi yang telah direncanakan.

Disclaimer: Investasi dan trading aset crypto merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Semua informasi yang disampaikan di sini bertujuan untuk edukasi dan bukan merupakan rekomendasi atau ajakan untuk membeli aset apapun