Harga Bitcoin (BTC) Mandek di US$71.000, Crash Akan Datang?



CLAIM THIS PRIZE BEFORE CONTINUING TO READ
Click here to collect free 500 FDUSD đŸŽđŸ€‘đŸŽđŸŽ


Harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini terhenti setelah mencapai angka US$71,.000, meninggalkan pasar dalam ketidakpastian.

Periode stagnasi seperti ini sering kali mendahului pergerakan harga yang signifikan, namun memprediksi arah pergerakan tersebut tetaplah menantang. Analis kripto Alan Santana telah menganalisis grafik harga BTC untuk meramalkan tren potensial di masa depan.

Harga BTC Bisa Menuju Penurunan

NewsBTC melaporkan, analisis Alan Santana melihat kinerja Bitcoin selama setahun terakhir untuk memprediksi arah harganya di masa depan.

Ia mencatat bahwa Bitcoin telah mengalami gelombang bullish yang berlangsung lebih dari satu tahun, tepatnya 479 hari, dari November 2022 hingga Maret 2024. Tren bullish yang berkepanjangan seperti ini biasanya diikuti oleh penurunan tajam saat investor mulai menjual kepemilikan mereka.

Masalahnya adalah gelombang bearish yang mengikuti periode bullish yang panjang cenderung berlangsung lebih cepat. Menurut Santana, gelombang bearish ini sering kali terjadi 2 hingga 2,5 kali lebih cepat dari gelombang bullish sebelumnya.

POTENSI CRASH

Santana memprediksi bahwa gelombang bearish dapat mengakibatkan penurunan lebih dari 30 persen dari harga BTC saat ini sebesar US$71.000. Ia meramalkan penurunan awal ke level US$60.000, dengan penurunan lebih lanjut yang diharapkan.

Analis ini menunjuk level US$47.943 sebagai potensi dasar dari gelombang bearish ini. Jika skenario ini terjadi, Bitcoin bisa mengalami crash hingga 33 persen, yang akan sangat bearish bagi pasar.


Analisis Santana menekankan pentingnya waspada dan siap menghadapi pergeseran pasar yang tiba-tiba. Investor harus mempertimbangkan posisi dan toleransi risiko mereka dengan hati-hati, terutama selama periode ketidakpastian pasar dan potensi pembalikan bearish.
$BTC

#Binance200M #BnbAth #TopCoinsJune2024 #ETHETFsApproved