🔅 Kecelakaan Shiba Inu 🔅
Aktivitas investor besar, yang sering disebut “paus”, di pasar mata uang kripto $SHIB telah menurun secara signifikan sebesar 84%, menunjukkan potensi volatilitas harga SHIB yang akan datang. Analisis terbaru menunjukkan penurunan substansial dalam transaksi SHIB besar, dengan jumlah transaksi di atas $100.000 turun sebesar 83,77%, dari 11,65 triliun SHIB menjadi 1,89 triliun SHIB. Ini menunjukkan penurunan moneter dari $321,63 juta menjadi $47,69 juta. Pada saat yang sama, harga SHIB turun 2,4%.
Frekuensi transaksi yang biasanya mencerminkan perdagangan paus dan institusional, juga berkurang dari 584 menjadi 99 dalam rentang waktu 48 jam. Meskipun penurunan aktivitas ikan paus mungkin tampak negatif, hal ini juga dapat menunjukkan bahwa investor skala besar ini telah menyelesaikan fase akumulasi mereka, yang berpotensi memicu pergerakan harga yang signifikan untuk SHIB. Namun arah pergerakan ini masih belum pasti. Meskipun aktivitas ikan paus berkurang, harga SHIB relatif stabil, dengan tren harga terendah yang semakin tinggi, yang mengisyaratkan adanya tren naik.
Shiba Inu (SHIB) adalah mata uang kripto terdesentralisasi yang dibuat pada Agustus 2020. Ini terinspirasi oleh jenis anjing Shiba Inu dari Jepang, yang juga merupakan maskot Dogecoin, mata uang kripto meme terkenal lainnya. SHIB adalah token ERC-20, artinya beroperasi pada blockchain Ethereum.
Token ini dimulai sebagai mata uang yang menyenangkan tetapi dengan cepat mendapatkan popularitas dan pengikut yang berdedikasi. Komunitas Shiba Inu telah mengembangkan ekosistem terdesentralisasi di sekitar token, termasuk blockchain Layer 2 khusus yang disebut Shibarium. Awalnya, 50% dari total pasokan SHIB dikirim ke dompet salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin. Dia menyumbangkan sebagian besar kepemilikan SHIB miliknya ke dana bantuan COVID-19 di India dan membakar sisanya, sehingga secara efektif mengeluarkannya dari peredaran.
Ikuti saya untuk update selanjutnya 👍