Pada perdagangan kontrak berjangka, prinsip utama yang harus dipahami adalah eksekusi transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan dengan dasar kontrak yang sudah disetujui di awal. Apabila harga pasar dari aset berubah, baik melambung atau menyusut, harga yang berlaku tetap harga yang sudah disepakati. Perbedaan atau selisih dari harga kesepakatan dan harga sebenarnya itu disebut sebagai margin yang juga sekaligus menjadi objek utama dari futures trading.
Pada perdagangan berjangka, potensi keuntungan atau kerugian yang didapatkan trader tergantung dari margin selisih harga yang sudah ditetapkan pada kontrak dengan nilai underlying assets saat ini. Sebagai contoh, nilai saham berjangka A di angka 100 ribu, sementara saat ini harga sebenarnya adalah 120 ribu. Artinya, trader berpeluang mendapatkan keuntungan sebesar 20 ribu dari aktivitas futures trading ini.