Pasar cryptocurrency mencatatkan likuidasi sebesar US$1,2 miliar juta atau setara Rp19,6 triliun dalam 24 jam terakhir. Akibatnya, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan hingga 3,53% dan kembali menyentuh level US$99.471 dari sebelumnya US$106.222 pada Senin (20/01).
Diketahui, likuidasi ini melibatkan sekitar 406 ribu trader. Secara rinci, sebagian besar likuidasi berasal dari trader yang memegang posisi *long* dengan total nilai mencapai US$921,71 juta. Sementara itu, posisi *short* hanya menyumbang likuidasi sebesar US$260,37 juta.
Penurunan harga Bitcoin ini terjadi setelah Presiden AS terpilih Donald Trump meluncurkan Memecoin TRUMP pada Sabtu (18/01), dan menjelang pelantikannya dini hari nanti.
Di lain sisi, menurut data CoinMarketCap, Memecoin milik Trump mengalami lonjakkan signifikan hingga 663% sejak peluncurannya. Tak hanya itu, Solana (SOL) juga mencatat *all-time high* capai US$270 pada Sabtu (18/01).
Sebagai informasi, Ethereum (ETH) menyumbang likuidasi terbesar hingga US$207,48 juta, kemudian disusul Bitcoin yakni US$201,80 juta. Terakhir, ada aset crypto lainnya yang mencatatkan likuidasi US$196,13 juta di periode yang sama.
Exchange yang paling banyak mengalami likuidasi adalah Binance dengan US$452,17 juta, lalu disusul oleh OKX, Bybit, dan Gate.io yang masing-masing mencatatkan likuidasi sebesar US$297,84 juta, US$ 202 juta dan US$149,23 juta. Hal tersebut menunjukan tingkat volatilitas cryptocurrency yang begitu tinggi di berbagai exchange.
-# Image Source: Coinglass
#news