Bitcoin telah anjlok hampir 20% sejak peluncuran ETF Bitcoin Spot pada 11 Januari karena investor menjadi lebih berhati-hati terhadap potensi dampak produk tersebut.
Bitcoin sempat melonjak menjadi USD 49.021 atau setara Rp 767,4 juta (asumsi kurs Rp 15.655 per dolar AS) pada hari pertama ETF Bitcoin Spot diluncurkan.
oleh karna nya bagi investor altcoin harus lebih percaya diri dalam menganalisa lonjakan zona merah dalam beberapa altcoin,
yakinlah setelah badai menerjang akan ada kenaikan yang lebih hebat menanti d pekan depan..
bijak lah dalam membaca dan menilai situasi agar kalian tidak salah melangkah.
tentukan dimana kalian harus berpijak dalam mengamankan dan menaikan investasi altcoin anda.
ketika teritori #BTC #BNB #ETH #SOL berada d zona merah, cukup kalian pelajari apakah kalian ingin membeli atau menjualnya, tapi perlu kalian ingat bahwa kalian tidak akan dapet menemukan harga yg seperti ini d pekan yang akan datang, pelajari dan simak teritori turun dan naiknya altcoin.
Pasar kripto mayoritas berada di teritori negatif zona merah di tengah hilangnya aset Grayscale sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp78 triliun (asumsi kurs Rp15.610) pada pekan lalu.
pasar kripto didominasi zona merah. Bitcoin turun 4,99% ke US$39.488,79
Ethereum berada di zona negatif 5,86% dalam 24 jam terakhir
Solana mengalami pelemahan 8,19% secara harian
Analis mengatakan arus keluar dari GBTC diperkirakan terjadi setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengizinkan Grayscale untuk mengubah dana tersebut menjadi ETF.
Sementara itu, Joe McCann, pendiri dana kripto Asymmetric, menyoroti betapa kecilnya volume perdagangan Bitcoin saat ini. Analis membagikan komentar berikut bersama dengan data dari bursa berjangka Deribit kepada pelanggannya:
"Volume pasangan Bitcoin sudah pasti hilang sejak peluncuran ETF. Perbedaan antara volume parsial dan volume realisasi adalah yang terluas dalam kurun waktu yang lama,"
apa ada drama di balik teritori kripto menjadi zona merah.. 📈📈📈
Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual altcoin
Bitcoin adalah pasar global, dan penemuan harga terjadi terutama di Binance saya kira berbasis di Abu Dhabi. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, pasar bitcoin akan memiliki peluang arbitrase yang dapat diprediksi dan bertahan lama.
Pembiayaan berbasis ETF bisa menjadi sektor lain yang siap untuk tumbuh karena perdagangan bitcoin menjadi hal yang biasa di tahun-tahun mendatang. Bank dapat membuka meja yang memberikan pinjaman fiat terhadap kepemilikan ETF bitcoin, mengantongi selisihnya dan mempengaruhi suku bunga bitcoin, yang selanjutnya menciptakan ketidakseimbangan pasar.
Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual altcoin
Bittime memproyeksikan musim altcoin atau altseason akan berlangsung dalam waktu dekat. Hal tersebut dinilai bakal meramaikan pasar aset kripto menjelang gelaran Bitcoin halving.
Musim altcoin atau altcoin season merupakan salah satu siklus yang terjadi dalam aset kripto. Selain altseason, terdapat juga siklus Bitcoin season yang menandakan peningkatan performa aset kripto Bitcoin (BTC).
Adapun istilah dua musim atau siklus ini digunakan pada periode dimana pasar aset kripto mengalami kenaikan nilai. Secara historis, biasanya kedua siklus ini terjadi secara bergantian. Lantaran, secara psikologis kenaikan nilai aset kripto biasanya tidak akan bertahan dalam jangka waktu panjang.
CEO Bittime Ryan Lymn mengatakan, berdasarkan data Blockchain Center, saat ini Altcoin Season Index menunjukkan bahwa altseason sudah dekat. Untuk diketahui, Altcoin Season Index dihitung apabila 75% dari top 50 koin memiliki performa lebih baik dari Bitcoin selama musim sebelumnya (90 hari).
"Saat ini, Altcoin Season Index menunjukkan angka 76 dari 100, yang berarti kita sudah semakin dekat dengan altseason. Pelaku pasar sebaiknya mulai bersiap untuk menggunakan momentum ini untuk meningkatkan performa portfolio