@everyone

Jepang-Rusia Berhati-hati Membuat Cadangan Bitcoin Nasional

Pemerintahan Jepang dan Rusia tengah berhati-hati dalam rencana untuk menjadikan Bitcoin (BTC). Keduanya lebih suka melihat negara-negara lain mengembangkan aset tersebut.

Hal tersebut dikarenakan Bitcoin memiliki volatilitas yang sangat tinggi dan memiliki risiko yang tinggi. Selain itu, tidak sesuai dengan sistem keuangan kedua negara tersebut.

Diketahui, menurut Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba bahwa pemerintah belum memahami dan mendapat pandangan terkait Bitcoin. Sebab, aset tersebut masih dalam tahap awal dalam menerapkan sebagai cadangan negara.

“Memiliki pemahaman terperinci tentang perkembangan di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Masih dalam tahap awal untuk menyatakan pandangan pemerintah,” ucap Shigeru.

Sementara itu, menurut Menteri Keuangan Rusia mnengungkapkan bahwa risiko kerugian menjadi faktor utama bagi Rusia untuk menggunakan Bitcoin sebagai cadangan.

“Tentu saja mudah jika menginvestasikan uang di Bitcoin di awal tahun (2024) dan akan mendapatkan keuntungan dua kali lipat bahkan tiga kali lipat. Namun, ada juga risiko kerugian. Jadi negara tidak mengambil risiko keuangan semacam itu. Sama sekali tidak.

Adapun, dia menambahkan ada harapan Rusia menerapkan cadangan Bitcoin, melihat Amerika Serikat yang menggaungkan cadangan tersebut. Di sisi lain, instrumen ini berbahaya, karena tidak dapat diprediksi.

“Mungkin suatu hari nanti, kita sepakat untuk membangun cadangan Bitcoin nasional. Amerika sedang membicarakan tentang penggunaan crypto sebagai aset cadangan nasional. Namun crypto adalah instrumen yang sangat fluktuatif, menginvestasikan dana negara berdaulat dalam sesuatu yang tidak dapat diprediksi mungkin berbahaya,” ujarnya.

#BtcNewHolder $BTC