everyone
#Likuidasi Crypto Capai US$635 Juta, Bitcoin Merosot 5%**
Pasar *cryptocurrency* mencatatkan likuidasi sebesar US$635,5 Juta atau setara Rp10,2 triliun dalam 24 jam terakhir. Akibatnya, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan hingga 5,4% dan kembali menyentuh level US$96.323 dari sebelumnya US$101.890, Rabu (08/01).
Diketahui, likuidasi ini melibatkan sekitar 208.144 *trader*. Secara rinci, sebagian besar likuidasi berasal dari *trader* yang memegang posisi *long* dengan total nilai mencapai US$574,2 juta. Sementara itu, posisi *short* hanya menyumbang likuidasi sebesar US$61,2 juta.
Penurunan harga Bitcoin ini terjadi setelah imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melonjak, yang dipicu oleh data *Purchasing Managers Index* (PMI) bulan Desember. Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap tinggi yang dapat menunda pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Di lain sisi, BlackRock, perusahaan manajemen investasi AS, diketahui membeli sebanyak 6.200 Bitcoin senilai sekitar US$596,1 juta, Selasa (07/01).
Sebagai informasi, Bitcoin bukan menjadi aset yang paling banyak terkena likuidasi karena hanya menyumbang US$111,8 juta. Sisanya diisi oleh Ethereum (ETH) sebesar US$138,6 juta. Aset crypto lainnya justru menjadi yang paling banyak mencatatkan likuidasi mencapai US$151,4 juta.
*Exchange* yang paling banyak menyumbang likuidasi adalah Binance dengan US$101,2 juta, lalu disusul oleh Bybit, OKX, dan HTX yang masing-masing mencatatkan likuidasi sebesar US$25,1 juta, US$ 24,7 juta dan US$4,6 juta. Hal tersebut menunjukan tingkat volatilitas *cryptocurrency* yang begitu tinggi.
-# Image Source: Coinglass