Jika Donald Trump dilantik kembali sebagai Presiden AS pada tahun 2025, dampaknya terhadap kepercayaan publik terhadap cryptocurrency kemungkinan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1. Kebijakan Ekonomi
Pro-Bisnis, Anti-Regulasi: Jika Trump melanjutkan pendekatan pro-bisnis dan deregulasi seperti pada masa jabatan sebelumnya, ini bisa memberikan sentimen positif terhadap pasar secara umum, termasuk kripto. Investor mungkin melihat peluang pertumbuhan dalam sektor ini.
Ketidakpastian Ekonomi: Kebijakan ekonomi yang kontroversial atau ketegangan geopolitik yang meningkat dapat mendorong investor ke aset alternatif seperti cryptocurrency sebagai lindung nilai.
2. Pendekatan terhadap Regulasi Crypto
Pendekatan Regulasi yang Ketat: Dalam masa jabatan sebelumnya, Trump pernah mengkritik Bitcoin, menyebutnya "berbasis pada udara tipis." Jika pendekatan regulasi yang lebih ketat diberlakukan, ini bisa mengurangi kepercayaan terhadap pasar kripto.
Kemungkinan Dukungan terhadap Stablecoin: Trump mungkin lebih mendukung stablecoin atau cryptocurrency yang dikelola oleh institusi, seperti mata uang digital bank sentral (CBDC), jika dianggap sesuai dengan kepentingan nasional.
3. Pengaruh Geopolitik
Ketegangan dengan China: Jika Trump melanjutkan kebijakan tegas terhadap China, ini bisa memengaruhi cryptocurrency yang memiliki hubungan dengan perusahaan atau jaringan blockchain asal China, seperti TRON atau NEO.
Hubungan dengan Teknologi Blockchain: Penggunaan blockchain untuk mendukung infrastruktur digital Amerika Serikat dapat meningkatkan legitimasi teknologi ini.
4. Sentimen Publik dan Media
Sentimen Trump terhadap cryptocurrency akan memengaruhi opini publik. Jika ia mendukung teknologi ini sebagai inovasi Amerika, publik mungkin lebih percaya untuk berinvestasi. Sebaliknya, kritik terhadap cryptocurrency dapat mengurangi minat investor tradisional.
Potensi Dampak:
Positif: Ketidakpastian global dapat membuat kripto lebih menarik sebagai aset safe-haven.
Negatif: Regulasi yang ketat atau komentar negatif dari Trump dapat menurunkan minat terhadap aset dig