Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Indonesia pada pemilu 2024 yang akan dilantik Besok 20 Oktober 2024 telah menarik perhatian besar dari komunitas kripto dan blockchain. Keduanya dipandang sebagai pemimpin yang siap mendukung pengembangan industri ini di Indonesia. Dalam beberapa kesempatan, baik Prabowo maupun Gibran telah menunjukkan komitmen terhadap inovasi digital, termasuk kripto dan blockchain, yang dianggap sebagai sektor masa depan yang penting bagi ekonomi Indonesia.
Rekam Jejak dan Dukungan terhadap Kripto dan Blockchain

1. Visi Pro-Blockchain dalam Kampanye
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat industri blockchain dan kripto, terutama dalam pengembangan talenta lokal. Gibran, sebagai bagian dari kampanye, menyatakan bahwa dia akan berfokus pada pengembangan generasi muda di bidang blockchain, kripto, dan keamanan siber. Ia juga melihat pentingnya kecerdasan buatan dan pemasaran digital untuk masa depan ekonomi digital Indonesia.

2. Mengikuti Jejak Pemerintahan Sebelumnya
Di bawah pemerintahan Joko Widodo, Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan dalam regulasi dan dukungan terhadap aset digital. Misalnya, peluncuran bursa kripto nasional pada Juli 2023, yang menjadi satu-satunya platform resmi untuk perdagangan aset digital di Indonesia. Dalam konteks ini, pasangan Prabowo-Gibran diharapkan melanjutkan kebijakan ramah kripto, dengan penekanan pada transparansi dan inovasi teknologi blockchain.

3. Kebijakan Regulator yang Lebih Seimbang
Salah satu janji kampanye Prabowo dan Gibran adalah menyeimbangkan regulasi yang melindungi konsumen dan mendorong inovasi. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan kepatuhan pajak bagi para pedagang kripto, tetapi dengan pendekatan yang tidak menghambat pertumbuhan sektor ini. Tantangan ini sangat relevan di tengah meningkatnya adopsi kripto di Indonesia, di mana jumlah investor kripto telah melampaui jumlah investor saham tradisional.

Potensi Masa Depan di Era Prabowo-Gibran
1. Inovasi dan Ekosistem Web3
Indonesia sudah dikenal sebagai salah satu pusat teknologi Web3 di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan pemerintahan baru, inovasi di sektor blockchain diharapkan tumbuh lebih pesat. Potensi blockchain di luar cryptocurrency, seperti penggunaan dalam rantai pasok, kesehatan, dan pendidikan, juga bisa menjadi fokus penting. Teknologi ini memungkinkan transparansi dan efisiensi yang lebih besar dalam banyak industri, dan Indonesia memiliki peluang untuk memimpin di kawasan ini.

2. Pengembangan Talenta Digital
Salah satu elemen kunci dari strategi Gibran adalah pengembangan talenta digital, khususnya di bidang blockchain dan kripto. Menyadari kebutuhan mendesak untuk ahli di bidang ini, Gibran berencana untuk mempersiapkan lebih banyak talenta lokal yang siap bersaing di pasar global. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem teknologi yang berkelanjutan, di mana inovasi lokal dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Regulasi yang Mendukung Inovasi
Sementara regulasi yang ketat diperlukan untuk melindungi investor dan memastikan keamanan, pemerintahan Prabowo dan Gibran diperkirakan akan mendukung regulasi yang memungkinkan inovasi berlanjut. Dukungan terhadap infrastruktur digital, termasuk teknologi blockchain, akan menjadi landasan penting bagi pertumbuhan ekonomi di era digital. Pemerintahan baru ini diprediksi akan tetap terbuka terhadap masukan dari komunitas teknologi, guna memastikan kebijakan yang diambil tidak menghambat pertumbuhan

Tantangan yang Dihadapi
Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Regulasi di Indonesia sebelumnya sempat membatasi penggunaan kripto sebagai alat pembayaran, meskipun kripto diizinkan untuk diperdagangkan sebagai aset. Pemerintahan Prabowo-Gibran harus menavigasi kompleksitas ini untuk memastikan bahwa Indonesia tetap menarik bagi investor kripto, sambil memastikan stabilitas ekonomi dan perlindungan konsumen. Selain itu, masalah keamanan siber juga akan menjadi prioritas, mengingat risiko yang melekat pada aset digital.

Kesimpulan
Dengan terpilihnya Prabowo dan Gibran, Indonesia berada di jalur yang menjanjikan untuk menjadi pusat kripto dan blockchain di Asia Tenggara. Keduanya membawa visi inovasi teknologi yang kuat, dengan komitmen untuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital. Tantangan regulasi dan keamanan akan menjadi fokus utama, tetapi jika mereka berhasil menjalankan program mereka, Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital global.

$DIA
$STORJ
$SOL
#indonesia #TipsTradingFutures #CryptoExplorerFiesta #fufufafa

The Indonesian cryptocurrency market is experiencing unprecedented growth, with transaction values soaring to $1.92 billion in February. At the same time, the number of registered cryptocurrency investors in the country has risen to 19 million, reflecting a significant monthly increase.
Positive Market Sentiments Driving the Market Upward
This growth can be attributed to the Indonesian cryptocurrency regulator, who attributes positive market sentiments to the recent surge in Bitcoin and altcoin prices. Data from the Indonesian cryptocurrency regulator shows that the volume of crypto transactions in February reached 30 trillion Indonesian rupiahs.
Expectations of Further Growth in the Coming Years
The regulator is now focused on achieving or surpassing the record transaction volume from 2021 when the volume reached $51.28 billion during the last bull market, no later than by 2024. A key moment for market revival is expected to be the upcoming halving of Bitcoin mining rewards, which is considered a significant market catalyst.
Easing Tax Burden as a Path to Growth
One of the proposed strategies to stimulate the market is to reduce or eliminate taxes on cryptocurrencies. Current rates include an income tax of 0.10% and a VAT of 0.11% for users and exchanges, while transactions on crypto exchanges are subject to a 0.02% transaction tax. According to Tirta Karma Senjaya from Bappebti, this move could revitalize a sector that is still in the early stages of development.
Future Regulatory Oversight Shifts and Potential Changes
The planned shift of cryptocurrency oversight to the Financial Services Authority (OJK) in January 2025 could bring significant changes, including the potential reclassification of cryptocurrencies as securities and a revision of tax rules. This move could have a significant impact on the regulation and support of the cryptocurrency market in Indonesia.
#crypto #indonesia
 
 
Notice:
,,The information and views presented in this article are intended solely for educational purposes and should not be taken as investment advice in any situation. The content of these pages should not be regarded as financial, investment, or any other form of advice. We caution that investing in cryptocurrencies can be risky and may lead to financial losses.“