$ETH $SOL $BTC Pasar kripto di Asia Tenggara sedang bersiap untuk pertumbuhan yang signifikan. Menurut platform online Jerman Statista, diperkirakan akan ada peningkatan jumlah investor aset kripto di kawasan ini sebesar 12,78% pada akhir tahun 20241. Ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan adopsi aset digital di kawasan ini.
Indonesia, sebagai salah satu pasar kripto terbesar di kawasan, telah mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan. Dengan lebih dari 20 juta pelanggan dan transaksi mencapai hingga Rp 211,1 triliun sampai dengan April 2024, negara ini menunjukkan komitmen kuat terhadap ekosistem kripto2. Peningkatan ini tidak terlepas dari upaya edukasi yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI), yang telah menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto (BLK) sepanjang Mei 20241.
Sekretaris Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti) Olvy Andrianita menekankan pentingnya edukasi dan literasi untuk meningkatkan minat pada investasi aset kripto dalam negeri dan perlindungan kepada masyarakat sebagai pelanggan3. Ini menunjukkan bahwa selain pertumbuhan jumlah investor, ada fokus yang kuat pada peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang aset kripto.
Dengan pertumbuhan yang diantisipasi ini, pasar kripto di Asia Tenggara dapat menjadi lebih dinamis dan berpotensi membuka peluang baru bagi investor dan pengembang di industri ini. Namun, penting juga untuk memperhatikan regulasi dan kebijakan yang akan membentuk masa depan perdagangan aset digital di kawasan ini.
Artikel ini disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber berita dan analisis pasar, dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat keuangan. Selalu lakukan penelitian Anda sendiri sebelum berinvestasi di pasar kripto