Sejak awal kehadirannya, Bitcoin selalu menarik perhatian dunia keuangan karena volatilitasnya yang ekstrem. Harga Bitcoin yang bisa naik atau turun tajam dalam waktu singkat memunculkan berbagai analisis dan indikator yang membantu investor memahami pergerakan harga. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah "Fear and Greed Index," yang mengukur sentimen pasar. Indeks ini berkisar dari 0 hingga 100, di mana angka rendah menunjukkan ketakutan ekstrem (Extreme Fear) dan angka tinggi menunjukkan keserakahan ekstrem (Extreme Greed). Fenomena Extreme Greed sering dikaitkan dengan puncak harga Bitcoin, dan setelah mencapai titik ini, pasar cenderung mengalami koreksi.

Kasus Extreme Greed di Maret dan November 2024

Pada 12 Maret 2024, indeks Extreme Greed mencapai 92 poin, menandai salah satu level tertinggi dalam sejarah. Di saat yang sama, harga Bitcoin melonjak ke all-time high (ATH) sebesar $72.000. Lonjakan ini mendorong euforia di kalangan investor, yang sebagian besar dipicu oleh sentimen positif terkait adopsi institusional yang semakin meningkat, peningkatan kepercayaan terhadap teknologi blockchain, dan optimisme terhadap regulasi yang lebih ramah terhadap cryptocurrency. Namun, level Extreme Greed yang tinggi juga memunculkan kekhawatiran bahwa pasar sedang mendekati puncaknya, karena dorongan beli yang berlebihan sering kali diikuti oleh periode koreksi atau konsolidasi.

Delapan bulan kemudian, pada 12 November 2024, Extreme Greed kembali mencapai angka yang sangat tinggi, kali ini di 86 poin. Harga Bitcoin pada saat itu telah mencapai ATH baru di $93.000. Meskipun level Extreme Greed pada bulan November sedikit lebih rendah dibandingkan Maret, situasinya tetap mencerminkan tingginya antusiasme dan euforia di kalangan investor. Lonjakan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk percepatan adopsi teknologi kripto oleh sektor keuangan tradisional, peluncuran beberapa produk derivatif berbasis Bitcoin, dan optimisme bahwa Bitcoin akan terus mendapatkan penerimaan arus utama.

Apa yang Terjadi Ketika Pasar Menyentuh Extreme Greed?

Level Extreme Greed menunjukkan bahwa pasar telah mencapai titik di mana ekspektasi terlalu tinggi dan banyak investor mungkin bertindak berdasarkan emosi ketimbang analisis rasional. Ketika sentimen pasar didominasi oleh keserakahan, ada kecenderungan bagi harga untuk mengalami "bubble" yang dapat pecah sewaktu-waktu. Banyak trader dan analis memperingatkan bahwa saat indeks Extreme Greed sangat tinggi, ada risiko besar koreksi harga.

Mengapa Extreme Greed Berujung pada Koreksi?

- Overbought Market: Ketika Extreme Greed mendominasi, banyak investor yang terus membeli aset, menyebabkan harga menjadi terlalu tinggi dalam waktu yang singkat. Pasar yang overbought cenderung rentan terhadap pembalikan karena investor besar mungkin mulai merealisasikan keuntungan mereka.

- Sentimen yang Berubah Cepat: Emosi dalam pasar kripto dapat berubah dengan sangat cepat. Ketika ada berita negatif atau faktor yang memicu ketakutan, investor dapat berbondong-bondong keluar dari pasar, menyebabkan harga anjlok secara drastis.

- Tekanan untuk Mengambil Keuntungan: Lonjakan harga besar sering kali diikuti oleh aksi ambil untung dari investor yang ingin mengamankan keuntungan mereka. Hal ini memicu tekanan jual yang dapat mendorong harga turun.

Pola Koreksi Setelah Extreme Greed

Selama bertahun-tahun, telah ada beberapa contoh di mana Extreme Greed diikuti oleh koreksi yang signifikan. Seperti pada siklus-siklus sebelumnya, saat Bitcoin mencapai level Extreme Greed yang tinggi, harga cenderung mengalami koreksi yang dapat berkisar dari penurunan moderat hingga signifikan. Pada Maret 2024, setelah mencapai ATH $72.000 dan indeks Extreme Greed di 92 poin, Bitcoin menghadapi tekanan koreksi. Hal yang sama berpotensi terjadi pada situasi November 2024, meskipun ada optimisme bahwa struktur pasar Bitcoin saat ini lebih kuat berkat peningkatan adopsi dan regulasi yang lebih baik.

Apa yang Bisa Dipelajari Investor?

Investor kripto yang cerdas perlu memahami bahwa sentimen pasar dapat menjadi pedang bermata dua. Sementara rasa euforia dan kenaikan tajam mungkin tampak menggoda, penting untuk mempertimbangkan risiko koreksi yang mengintai. Indikator seperti Fear and Greed Index bukan hanya alat prediksi, tetapi juga panduan untuk manajemen risiko.

Tips untuk Menghadapi Pasar dengan Extreme Greed:

1. Diversifikasi Portofolio: Jangan taruh semua aset Anda dalam satu keranjang, terutama saat pasar sedang overbought. Diversifikasi membantu meminimalkan risiko.

2. Manajemen Risiko yang Baik: Gunakan stop-loss untuk melindungi keuntungan Anda jika pasar mulai berbalik arah.

3. Jangan Terbawa Emosi: Meski sulit, cobalah untuk tidak membuat keputusan berdasarkan emosi. Ketika pasar menunjukkan tanda-tanda euforia yang berlebihan, ada baiknya mempertimbangkan untuk mengurangi eksposur.

4. Pantau Berita dan Sentimen Global: Faktor-faktor eksternal, seperti perubahan kebijakan pemerintah, berita regulasi, atau krisis keuangan, dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar.

Kesimpulan

Pasar cryptocurrency seperti Bitcoin terus menjadi area yang penuh volatilitas dan dinamika. Fenomena seperti Extreme Greed menjadi sinyal penting yang membantu investor untuk bersikap waspada dan realistis dalam menghadapi euforia. Sementara kenaikan harga yang dramatis memberikan peluang besar untuk keuntungan, mereka juga membawa risiko koreksi yang dapat terjadi kapan saja. Memahami dan mengantisipasi perubahan sentimen adalah kunci bagi investor yang ingin tetap bertahan dalam pasar yang penuh ketidakpastian ini.

#CoinGadget #CryptoExplorerFiesta #bitcoin☀️ $BTC $SUI

$EIGEN