Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Rp 775,98 Juta pada Januari 2024

Pelaku pasar terutama option traders bersiap dengan taruhan bitcoin akan melonjak menjadi USD 50.000 atau sekitar Rp 775,98 juta (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.519) pada 2024.

Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (7/12/2023), prediksi ini terjadi saat banyak pengamat pasar berharap SEC pada akhirnya izinkan dana yang diperdagangkan di bursa untuk secara langsung simpan dalam kripto tersebut.

Itu adalah tingkat harga dengan jumlah total kontrak yang beredar, untuk membeli bitcoin dengan call options yang akan berakhir pada 26 Januari 2023, menurut data yang dikumpulkan Deribit, bursa opsi kripto terbesar. Call options memberikan pembeli hak kontrak untuk membeli aset dasar dengan harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Bitcoin terakhir kali mencapai USD 50.000 pada Desember 2021. Bitcoin kemudian berada di tengah penurunan dari level tertinggi sepanjang masa dengan sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mulai hapus stimulus yang ditambahkan selama pandemi COVID-19.

Saat ini harapan the Fed akan mengubah kebijakan moneternya pada 2024 dan ETF bitcoin dipandang sebagai hal yang hampir pasti. Hal itu membawa sektor kripto menguat signifikan.

"Sentimen bullish sedang berkembang,” ujar Chief Commercial Officer Deribit, Luuk Strijers.

Bitcoin telah melonjak lebih dari 60 persen sejak pertengahan Oktober, saat spekuasi melonjak kalau the Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa hampir menandatangani aplikasi ETF dari perusahaan manajemen aset seperti BlackRock. Pada perdagangan Rabu, 6 Desember 2023, harga bitcoin di kisaran USD 44.000.

Volume perdagangan gabungan spot dan derivatif di bursa terpusat naik 40,7 persen pada November menjadi USD 3,61 triliun, total gabungan tertinggi sejak Maret, menurut peneliti CCData.

#MyFirstFeedPost