Di Tseung Kwan O, Hong Kong, seorang bocah berusia 3 tahun diculik dari pusat perbelanjaan pada 3 Juli. Para penculik meminta tebusan sebesar 660,000 USDT, sekitar Rp 75 Miliar! 😱

Orangtua bocah tersebut diinstruksikan untuk mendownload aplikasi Telegram dan membeli tebusan USDT dari toko OTC offline. Mereka juga diancam agar tidak menghubungi polisi.

Namun, Biro Kejahatan Terorganisir dan Triad Hong Kong, yang mengkhususkan diri dalam kejahatan terorganisir, langsung bergerak. Pada 4 Juli, bocah tersebut ditemukan selamat dan para tersangka ditangkap.

Tether, perusahaan di balik USDT, telah dikaitkan dengan sejumlah besar transaksi ilegal. Pada 2023, terlibat dalam transaksi ilegal senilai $19.3 miliar. Apakah ini akan berdampak pada reputasi USDT? Bagaimana pendapatmu? Yuk, diskusikan di kolom komentar!